Untungnya, pesan ini tampaknya telah sampai pada sebagian penduduk.
"Saya tidak pernah menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar sampai sekarang," kata seorang penduduk yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Melihat upaya pemimpin lokal kami dan memahami risiko kesehatan yang terkait dengan kebersihan yang buruk telah mendorong saya untuk lebih proaktif dalam menjaga kebersihan."
Dorongan terhadap PHBS tidak hanya berhenti di tingkat rumah tangga.
BACA JUGA:Percaya Tidak, Galaksi Bima Sakti Tangga Menuju Akherat
Sekolah, tempat kerja, dan ruang publik juga menjadi sasaran intervensi, dengan kampanye edukasi dan inisiatif sanitasi bertujuan untuk menanamkan budaya kebersihan di setiap tingkat masyarakat.
Lebih lanjut, kemitraan dengan bisnis dan organisasi lokal sedang dibangun untuk memastikan ketersediaan produk kebersihan dan mempromosikan praktik pengelolaan limbah yang bertanggung jawab.
Dengan melibatkan berbagai pihak, pihak berwenang berharap untuk menciptakan ekosistem di mana PHBS tidak hanya didorong tetapi juga terintegrasi dengan lancar ke dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tantangan tetap ada. Sumber daya terbatas, prioritas yang bersaing, dan kebiasaan yang sudah terakar menjadi hambatan yang tangguh bagi adopsi PHBS secara luas.
BACA JUGA:Menelusuri 10 Manfaat Tersembunyi dari Jus Tomat yang Baik untuk Kesehatan
Mengatasi rintangan ini akan membutuhkan komitmen yang berkelanjutan dari pihak berwenang dan masyarakat.
Di tengah tantangan ini, penduduk Kelurahan Muara Siban tetap tidak goyah.
Dengan tekad yang teguh, mereka terus memperjuangkan kesehatan masyarakat, mengakui bahwa manfaat dari gaya hidup bersih dan sehat tidak hanya untuk kesejahteraan individu tetapi juga untuk kemakmuran dan vitalitas seluruh komunitas. *