PAGARALAMPOS.COM – Segala cerita dan legenda seputar Sungai Mahakam tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan panjang hidup masyarakat Kalimantan Timur, namun juga mencerminkan eratnya hubungan masyarakat dengan sejarah dinar dan dirham yang membawa kita kembali ke masa lalu.
Pada masa para Nabi inilah sistem pembayaran menjadi sah dan menjadi alat perdagangan yang diterima secara luas.
Kedua koin ini tidak hanya memiliki nilai ekonomi tetapi juga nilai sejarah dan budaya yang mendalam dalam peradaban Islam.
Dinar emas dan dirham perak mencerminkan kemakmuran dan keadilan dalam perdagangan.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata
Menelusuri perjalanan mata uang dinar dan dirham membantu kita lebih memahami struktur ekonomi dan sosial masyarakat Islam awal.
Emas telah lama menjadi produk investasi populer, dikenal karena likuiditasnya yang tinggi dan potensi apresiasi harga yang berkelanjutan.
Namun sedikit orang yang mengetahui bahwa sejarah emas sebagai investasi sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Sejarah alat pembayaran sah Islam, dinar dan dirham, menggambarkan pentingnya logam mulia ini dalam peradaban manusia.
BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!
Dinar dan dirham, koin emas dan perak, merupakan mata uang yang diakui dalam sejarah Islam dan telah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Pada mulanya bangsa Arab tidak mempunyai mata uang sendiri dan menggunakan sistem barter dalam berdagang.