PAGARALAMPOS.COM - Tim ilmuwan Jerman menemukan bekas jejak kaki tidak biasa dinosaurus seberat 30 ton yang diperkirakan berusia 145 juta tahun di daerah bekas tambang di Lower Saxony, Jerman.
"Sangat tidak biasa panjang jejaknya dan berada dalam kondisinya sangat bagus," kata pemimpin ekskavasi Benjamin Englich kepada kantor berita Reuters di lokasi penggalian mengacu pada 90 jejak kaki dengan panjang 50 meter dan garis tengah 1,2 meter yang tak terputus.
Englich dan timnya menemukan jejak tersebut di bagian tengah Jerman saat melakukan penggalian di daerah bekas tambang di kota Rehburg-Loccum dekat Hanover pada Rabu.
Dia mengatakan jalur jejak kaki serupa jalur jalan gajah itu diperkirakan jejak sauropoda--kelas dinosaurus berat dengan leher dan ekor panjang-- 135 sampai 145 juta tahun lalu.
BACA JUGA:Peta-Peta Penting Sepanjang Sejarah Kartografi, Dari Yang Kuno Hingga Pencetus Globe
BACA JUGA:Jadi Bukti Peradaban Manusia di Zaman Batu! Arkeolog Berhasil Temukan Benteng Prasejarah di Serbia
Dalam Sejarah Dunia telah banyak hal-hal yang unik hingga fakta yang mencengangkan ditemukan oleh manusia.
Salah satunya seperti Sisa-sisa dari peninggalan dinosaurus membukakan jendela ke masa lalu Bumi untuk mengungkapkan misteri evolusi dan adaptasi makhluk hidup di zaman prasejarah pada zaman dahulu kala.
Belum lama ini, Ada sebuah fosil sauropoda yang memiliki ukuran raksasa, yang bahkan belum pernah ditemukan sebelumnya oleh para ilmuwan.
Pagaralampos.com Mengutip Detik.com Yang Melansir dari laman Live Science, bahwa dinosaurus ini memiliki karakteristik yang tidak biasa atau cukup berbeda dari yang lain dan memiliki potensi untuk mengungkap sejarah evolusi dinosaurus raksasa berleher panjang.
BACA JUGA:Mengungkap Jejak Sejarah Cirebon yang Berhubungan dengan Prabu Siliwangi
BACA JUGA:Sejarah Hajar Aswad, Diriwayatkan Batu Langit Yang Dibawa Malaikat Jibril
Ditemukan selama penggalian di situs fosil Sant Antoni de la Vespa, dekat kota Morella, antara tahun 2005 dan 2008, dan Spesies ini diberi nama Garumbatitan morellensis.
Para peneliti rupanya berhasil mengumpulkan sisa-sisa setidaknya tiga individu, yaitu tulang belakang besar, dua set tulang kaki hampir lengkap dan kaki panjang.
Telah Berusia Ratusan Juta Tahun Di Bumi