PAGARALAMPOS.COM - Di tengah kota Pagaralam, sulitnya memperoleh gas LPG 3Kg, yang kembali menjadi permasalahan belakangan ini, telah menyebabkan kegelisahan di kalangan pedagang keliling.
Ketua Ikatan Pedagang Keliling Pagaralam (IPKP), Ilham, bersuara mengenai dampak buruk yang dirasakan oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Sebelum bulan suci puasa, kelangkaan gas LPG 3Kg telah menjadi kenyataan yang sulit dihindari bagi para pedagang keliling.
Meskipun ada pengawasan dari dinas terkait dalam penyaluran gas bersubsidi ini, tetap saja sulit untuk mendapatkan pasokan yang memadai.
BACA JUGA:Dukungan Nyata untuk Usaha Kecil, 70 KPM Terima Bantuan UEP di Kota Pagaralam
Ilham menegaskan bahwa situasi ini telah memberikan dampak serius tidak hanya pada waktu dan pemasukan mereka, tetapi juga meruncingkan ketidakstabilan harga jual gas 'melon' di pasar lokal.
Ketidakpastian pasokan dan fluktuasi harga gas LPG 3Kg telah mendorong beberapa pedagang keliling untuk bahkan libur berjualan.
Hal ini disebabkan oleh kesulitan mendapatkan pasokan gas tersebut.
Mereka yang bergantung pada gas ini untuk berbagai keperluan, termasuk memasak makanan yang mereka jual, merasa terjebak dalam situasi yang menantang.
BACA JUGA:Swadaya, Warga Pagar Jaya Perbaiki Jembatan Akses Menuju Pemakaman Umum
Ilham bersama dengan sesama pedagang keliling lainnya, berharap agar pemerintah melalui dinas terkait dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Salah satu usulan yang mereka sampaikan adalah pemberian kuota khusus bagi pelaku UMKM, sehingga mereka dapat memperoleh gas LPG 3Kg dengan lebih mudah dan terjamin.
"Kami membutuhkan kebijakan yang mendukung, sehingga kelangkaan gas ini tidak lagi menjadi penghalang bagi kami," tandas Ilham.
Permasalahan ini menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjaga distribusi dan ketersediaan gas bersubsidi agar berjalan lancar dan merata.