PAGARALAMPOS.COM - Jutaan warga Indonesia merantau ke luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), termasuk di Korea Selatan, sebuah destinasi yang menarik bagi banyak orang.
Dilansir dari Tribun Jateng, kehidupan TKI di Korea Selatan tergolong makmur, dengan beberapa bahkan mampu memiliki mobil sendiri.
Mereka terlindungi hukum, mendapatkan fasilitas seperti asuransi, tempat tinggal, makan, dan gaji minimal 1.350 won atau sekitar Rp 14 juta per bulan.
Namun, tidak sedikit juga yang terjebak dalam gaya hidup konsumtif, menghabiskan uang untuk hal-hal tidak produktif seperti karaoke atau dugem.
BACA JUGA:Cukup dengan Modal Kecil? Inilah 10 Rekomendasi Pekerjaan Sampingan yang Bisa Menghasilkan
Saking nyamannya, beberapa TKI sulit untuk kembali ke Tanah Air dan bahkan memilih untuk overstay.
Tantangan seperti kendala bahasa dan kurangnya manajemen keuangan juga sering dihadapi oleh para TKI di Korea Selatan.
Meskipun demikian, pemerintah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan memberdayakan TKI, seperti melalui program pelatihan khusus dan pemberdayaan purna.
- Tantangan dan Kesulitan yang Dihadapi
BACA JUGA:Ingin Punya Penghasilan Tambahan? Ini 10 Rekomendasi Pekerjaan Sampingan Cocok Untuk Anak Rumahan
Meskipun banyak yang menikmati kehidupan yang makmur, ada juga tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh para TKI di Korea Selatan.
Salah satunya adalah kesulitan dalam berkomunikasi karena kendala bahasa.
Beberapa TKI sering mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan manajemen perusahaan, yang dapat menyebabkan kebingungan dalam menjalankan tugas-tugas mereka.
Misalnya, ada cerita tentang TKI yang diminta untuk mengambil ember namun malah membawa cangkul karena salah paham akibat bahasa.