PAGARALAMPOS.COM - Peradaban Mesir kuno telah memberikan kontribusi besar terhadap pengetahuan dan catatan sejarah dunia, mulai dari tradisi dan teknologi hingga kebiasaan kerajaan mereka.
Hingga kini, para peneliti dan arkeolog terus mengeksplorasi piramida-piramida Mesir untuk mendapatkan wawasan lebih dalam tentang kebudayaan tersebut.
Baru-baru ini, tim arkeolog dari Republik Ceko telah berhasil menemukan kembali sebuah makam kuno yang hilang selama ribuan tahun.
Penemuan ini berawal dari eksplorasi yang dilakukan oleh Auguste Mariette sekitar 160 tahun lalu di Gurun Barat Mesir, di mana ia secara tidak sengaja menemukan mastaba—sebuah makam besar milik seorang pejabat Mesir—yang sebagian belum dieksplorasi.
Meskipun Mariette menemukan pintu palsu dan hiasan-hiasan di makam tersebut, situs ini hilang tertutup pasir sebelum dia bisa melakukan penggalian lebih lanjut.
BACA JUGA:Lagi Booming di Bandung, 9 Wisata Hits di 2024
BACA JUGA:Menelusuri Bendungan Kuningan: Wisata Keluarga di Jawa Barat yang Menawan
Artefak yang ditemukan oleh Mariette saat itu kini disimpan di British Museum, dan diketahui bahwa makam ini milik Ptahshepses, seorang pejabat non-bangsawan yang menikah dengan seorang bangsawan.
Penelitian modern oleh arkeolog Ceko, yang diumumkan oleh Institut Egyptology Ceko di Universitas Charles, Praha, berhasil menemukan kembali makam Ptahshepses setelah bertahun-tahun penelitian. Makam tersebut, yang berusia sekitar 4.400 tahun, terletak di zona antara piramida Abusir dan Saqqara di Mesir.
Penemuan ini didorong oleh penggunaan citra satelit dan studi peta kuno, yang membantu tim peneliti menemukan makam pada tahun 2022.
Mikroslav Barta, kepala penelitian di Abusir, menjelaskan bahwa proses pencarian memakan waktu dan sangat menantang.
BACA JUGA:Pesona Alam Bandar Lampung: 5 Tempat Wisata dengan Pemandangan yang Mengagumkan
BACA JUGA:Rasakan Kesegaran Maksimal di 8 Destinasi Wisata Air Terbaik Bandung
Makam yang ditemukan terdiri dari struktur mastaba dengan panjang 42 meter dan lebar 22 meter, serta kapel yang terjaga dengan baik, lengkap dengan dekorasi lukisan di pintu masuknya, dua serdab (ruang patung), dan koridor panjang.
Pada tahun 2023, tim juga menemukan ruang pemakaman yang berisi beberapa peralatan penguburan asli meskipun tampaknya pernah dijarah.