PAGARALAMPOS.COM - Di kota Muslim kuno ini, para arkeolog menemukan masjid abad ke-12 di sekitar pemukiman Harlaa dan batu nisan Muslim.
Selain itu, tim dari Universitas Exeter dan Otoritas Penelitian dan Konservasi Warisan Budaya Ethiopia juga menemukan artefak tersebut. India dan Cina. Penemuan ini menunjukkan bahwa kawasan ini merupakan pusat perdagangan luar negeri. Para arkeolog telah menemukan masjid abad ke-12 di pemukiman Harlaa, serta bukti kuburan dan batu nisan Muslim.
Sebuah kota Muslim kuno di Ethiopia ditemukan pada tahun 2017. Kota ini diperkirakan berusia 1.000 tahun dan memberikan wawasan tentang asal usul penyebaran Islam.
Para peneliti meyakini kota ini sudah ada sejak abad ke-10. Kota ini terdiri dari gedung-gedung tinggi. Terletak di sebelah timur kota terbesar kedua di negara itu, Dire Dawa. Penemuan bangunan besar ini memunculkan legenda lokal bahwa raksasa tinggal di sana.
BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara
Tim yang berasal dari University of Exeter dan Ethiopian Authority for Research and Conservation of Cultural Heritage juga menemukan artefak dari India dan China, yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut berfungsi sebagai pusat bagi pedagang asing.
Nabi Muhammad wafat pada pertengahan abad ketujuh, dan Islam diperkirakan telah menyebar ke garis pantai Afrika Timur sekitar abad kedelapan.
Namun tradisi sebelumnya menyatakan bahwa Nabi Muhammad mengirim beberapa pengikut pertamanya ke Abyssinia (sekarang Etiopia) pada awal abad ketujuh.
Terdapat hampir 250 juta Muslim di Afrika sub-Sahara, sekitar 30% dari total populasi di wilayah tersebut, menurut Pew Research Center.
BACA JUGA:Mengenal Peradaban Zaman Megalitikum, Jejak Prasejarah yang Menyimpan Warisan Budaya
BACA JUGA:Zubair Bin Awwam: Teladan Keberanian dan Kesetiaan dalam Sejarah Islam
Namun Ethiopia memiliki mayoritas penduduk beragama Kristen. Hampir dua pertiga penduduknya beragama Kristen, sementara sebagian besar sisanya beragama Islam.
"Arkeologi Islam telah diabaikan di Ethiopia karena orang-orang berkonsentrasi pada hal-hal lain," kata profesor Timothy Insoll, pemimpin proyek dan arkeolog di University of Exeter.
Ethiopia telah menjadi situs penggalian penting untuk penelitian peradaban manusia paling awal. Lucy, fosil berumur 3,18 juta tahun yang merupakan anggota nenek moyang manusia awal Australopithecus afarensis, ditemukan di Ethiopia pada tahun 1974.