PAGARALAMPOS.COM - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, hingga kini masih hilang setelah helikopter yang ditumpanginya mengalami insiden pendaratan darurat di Provinsi Azarbaijan Timur.
Insiden ini terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024, ketika Presiden Raisi dan rombongannya baru saja kembali dari upacara peresmian bendungan di perbatasan Iran-Republik Azerbaijan.
Menurut laporan yang diterima dari IRNA, Masyarakat Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) telah mengerahkan 46 tim tanggap cepat dan penyelamatan dari berbagai provinsi seperti Azarbaijan Timur, Teheran, Alborz, Ardabil, Zanjan, dan Azarbaijan Barat.
Operasi ini dipimpin langsung oleh Kepala IRCS, Pirhossein Koulivand, yang menyatakan bahwa kondisi cuaca buruk dan medan yang sulit dijangkau telah menghambat upaya penyelamatan.
BACA JUGA:Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi, Khamenei Tegaskan Pemerintahan Tak Akan Terganggu
Cuaca Buruk dan Medan Sulit Menghambat Operasi Penyelamatan
Kepala Operasi IRCS, Razieh Alishvandi, melaporkan bahwa empat tim khusus kini berada di dekat lokasi yang diduga tempat jatuhnya helikopter.
Namun, tim tersebut menghadapi kesulitan besar untuk mendekat karena cuaca yang sangat buruk dan medan yang menantang.
Penggunaan drone dan helikopter dalam operasi pencarian juga terhambat oleh cuaca yang berkabut.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Meminta Laga Timnas Indonesia Vs Irak Digelar Sore, Ternyata Ini Alasannya!
“Cuacanya sangat berkabut sehingga membuat upaya penyelamatan menjadi sangat sulit. Lokasi pasti helikopter Presiden masih belum diketahui,” ujar koresponden IRIB News yang melaporkan dari daerah insiden.
Kondisi dingin yang ekstrim dan cuaca yang tidak bersahabat mengharuskan upaya pencarian dilakukan secara darat dengan bantuan para pendaki gunung.
Dukungan Internasional: Rusia Kirim Bantuan
Dalam upaya pencarian dan penyelamatan, Rusia turut memberikan dukungan.
BACA JUGA:IOC Memberikan Tanggapan Terhadap Isu Timnas U-23 Indonesia Gantikan Israel di Olimpiade Paris 2024