Bathara Guru sebagai penguasa menyuru Bathara Narada turun memperingatkan Arjuna agar menghentikan pertapaan.
BACA JUGA:Sebuah Transformasi Bersejarah Biara Khora di Turki Kembali Jadi Masjid Kariye
Kesal akibat tegurannya tidak dihiraukan. Bathara Narada mengirimkan setan untuk mengganggu proses pertapaan.
Namun, tetap saja upayanya gagal. Segera Narada mengadu kepada Bathara Semar sebagai pengasuhnya.
Bersama Bathara Togop juga, Semar datang ke area pertapaan Arjuna. Kaget melihat gunung semakin tinggi.
Mereka berdua segera bertapa di kaki gunung. Tubuh mereka berdua semakin besar sampai seukuran gunung.
BACA JUGA:Menjelajahi Jejak Sejarah Candi Singosari di Malang yang Penuh Misteri
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan 5 Fakta Menarik Candi Singosari di Jawa Timur
Setelah itu, Bathara Semar dan Togop segera memotong puncak gunung lalu membuangnya ke arah utara.
Arjuna kemudian tersadar, Bathara Semar menasehati Arjuna supaya tidak perlu lagi mencari kesaktian.
Apabila tidak berguna bagi sesama manusia apa gunanya. Arjuna tersadar lalu tidak mau bertapa lagi. Kayangan pun aman.
Hasil potongan puncak kini menjadi sebuah Gunung Arjuna daerah Malang. Sekarang menjadi objek andalan masyarakat sekitar.***