PAGARLAMPOS.COM - Situs Klinterejo dan Bhre Kahuripan merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit yang ditemukan oleh BPK Jawa Timur di Mojokerto.
Kedua situs peninggalan Kerajaan Majapahit ini berlokasi tepatnya di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
Proses pengembangan penelitian situs peninggalan Majapahit ini terus dilakukan oleh tim BPK Jawa Timur, yakni tahap ekskavasi tahap ke-6 yang dilaksanakan tanggal 17 Juli 2023 - 16 Agustus 2023.
Tahap Ekskavasi tahap ke-6 ini menghasilkan penemuan kompleks situs yang diduga merupakan satu kesatuan dengan situs Klinterejo dan Bhre Kahuripan.
Struktur situs ini ditemukan tepat di sebelah barat Situs Bhre Kahuripan yakni di lapangan Klinterejo yang dilakukan penggalian dan ekskavasi oleh tim BPK Jawa Timur.
BACA JUGA:Mengenal Peradaban Zaman Megalitikum, Jejak Prasejarah yang Menyimpan Warisan Budaya
BACA JUGA:Zubair Bin Awwam: Teladan Keberanian dan Kesetiaan dalam Sejarah Islam
Penggalian situs Bhre Kahuripan di Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto tahap ke-6 dilakukan untuk mendalami tata kawasan perumahan elite dan bangunan suci era Majapahit. Pada penggalian hari keempat, para arkeolog menemukan struktur pagar kuno yang unik karena terbuat dari campuran batu bata merah dan putih.
Ketua tim penggalian situs Bhre Kahuripan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah Jawa Timur 5 kotak buah persik atau seluas 870 meter persegi. Penggalian arkeologi berlangsung selama 1 bulan, mulai 17 Juli hingga 16 Agustus, dengan melibatkan 30 pekerja.
Penggalian kali ini terfokus pada 3 titik, melanjutkan seluruh pekerjaan tahun lalu. Titik pertama berada di sebelah barat lapangan sepak bola Klinterejo hingga perkebunan tebu di sebelah selatan.
Saat ini, penggalian bertujuan untuk menemukan pagar kedua yang memanjang dari Utara ke Selatan.
BACA JUGA:Sosok Firaun Menkaure dalam Sejarah Mesir Kuno
BACA JUGA:Eksplorasi Kebudayaan dan Sejarah Kesultanan Deli di Sumatera Utara
Hasil dari proses ekskavasi lanjutan ini menemukan pada bagian barat lapangan Klinterejo ditemukan sebuah struktur menyerupai pagar memanjang dari arah utara ke selatan.
Namun, setelah dilakukan inventarisasi, galian ini ditimbun kembali oleh tim BPK Jawa Timur untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.