"Jika ada yang serius, bisa langsung menjalin komunikasi dengan DPC, DPD, atau bahkan DPP Partai Gerindra. Saat ini, sudah ada beberapa calon dari luar yang mencoba melakukan pendekatan. Semua ini akan kami sampaikan ke DPP sebagai bahan pertimbangan," jelas Gaharu.
Ia juga menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan DPP Partai Gerindra dan segala kemungkinan masih bisa terjadi mengingat dinamika politik yang sangat dinamis.
Keputusan Gerindra untuk tidak membuka pendaftaran penjaringan calon ini dapat dilihat sebagai strategi politik yang cerdas.
Dengan tidak terburu-buru membuka penjaringan, Gerindra dapat mengukur kekuatan kader internalnya dan juga melihat potensi calon dari luar partai yang mungkin lebih menguntungkan.
Langkah ini juga memberikan waktu bagi partai untuk mempersiapkan strategi kampanye yang lebih matang dan efektif.
Selain itu, mengusung kader internal memiliki keunggulan tersendiri.
Kader internal biasanya sudah dikenal oleh struktur partai dan memiliki loyalitas yang tinggi.
Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri dalam menggerakkan mesin partai saat kampanye nanti.
BACA JUGA:Peringatan Hari Ulang Tahun Dekranasda, Momentum untuk Dukung Pengembangan Kerajinan Daerah
Namun, keputusan ini juga memiliki risiko jika kader internal yang diusung tidak mampu bersaing dengan calon dari partai lain yang lebih populer atau memiliki sumber daya yang lebih besar.
Menariknya, meski Gerindra belum membuka pendaftaran penjaringan, beberapa partai lain di Kabupaten Lahat sudah memulai proses tersebut.
Langkah ini bisa memberikan tekanan tambahan bagi Gerindra untuk segera mengambil keputusan.
Namun, Gaharu tetap optimis bahwa partainya akan mengambil keputusan yang tepat pada waktunya.
BACA JUGA:Cleaning Up, Kerja Sama Petugas Cleaning Service yang Masuk Dunia Trading
"Tahapannya masih panjang, dan politik itu sangat dinamis. Kami yakin keputusan yang diambil nanti adalah yang terbaik untuk Partai Gerindra dan masyarakat Kabupaten Lahat," tutup Gaharu.