Untuk kasta Brahmana, mereka akan menggunakan ‘Ida Bagus’ untuk laki-laki dan ‘Ida Ayu’ untuk perempuan.
Untuk Ksatria, nama yang digunakan adalah Anak Agung, Cokorda, Desak atau Gusti. Atau ada pula yang menggunakan Dewa atau Dewa Ayu.
BACA JUGA:Ritual Aneh Suku Apatani di India, Wanita Wajib Sumbat Hidung
Untuk Waisya ada nama Ngakan, Kompyan atau sang, atau Si. Adapun untuk Sudra, mereka tidak akan menggunakan nama khusus.
Mereka hanya menggunakan nama sesuai urutan kelahirannya. Nama menurut urutan lahir di Bali adalah anak pertama diberi nama Wayan, Putu, atau Gede.
Anak kedua atau anak tengah diberi nama Made atau Nengah. Anak ketiga diberi nama Nyoman atau Komang. Sementara anak keempat diberi nama Ketut.
Dengan adanya program Keluarga Berencana (KB) oleh pemerintah Indonesia yang menganjur satu keluarga cukup punya dua anak.
BACA JUGA:Ritual Aneh Suku Apatani di India, Wanita Wajib Sumbat Hidung
Nama Ketut kini mulai jarang digunakan dibanding tahun-tahun lampau. Contoh dari penggunaan nama sesuai kasta dan urutan lahir adalah Ida Ayu Komang Saraswati. Artinya, wanita dari kasta Brahmana dan merupakan anak ketiga di rumahnya.
Cara Berdoa dan Beribadah
Perbedaan penting lainya orang Hindu Bali dan Hindu India punya cara berdoa yang berbeda.
Misalnya, jika Anda berada di Bali saat tahun baru Saka, masyarakat Bali akan mengadakan ‘Hari Raya Nyepi’.
Dan tidak ada seorang pun yang boleh keluar rumah. Namun di India, justru sebaliknya, mereka akan keluar rumah dan merayakannya.
BACA JUGA:Ritual Aneh Bikin Merinding, Sekte Aghori di India, Makan Mayat Agar Dekat dengan Tuhan
Perbedaan lainnya, umat Hindu India menganut Pancawarna (Brahmana, Ksathrya, Waisya, Sudra, dan Paria).
Sedangkan Hindu Dharma menganut Caturwarna (Brahmana, Ksathrya, Waisya, dan Sudra). Hindu Dharma merupakan agama Hindu yang umumnya dianut oleh suku Bali di Indonesia.