PAGARALAMPOS.COM - Harga Solana, kripto yang dianggap sebagai saingan potensial Ethereum, mengalami penurunan yang signifikan.
Setelah mencapai puncaknya pada Maret 2024, Solana kini bernilai sekitar US$145, mewakili penurunan sebesar 28,5 persen.
Penurunan ini dipicu oleh kombinasi faktor eksternal dan masalah internal.
Analisis pasar menunjukkan bahwa faktor seperti formasi pola candlestick bearish dan penurunan volume perdagangan memberikan sinyal tentang momentum yang melambat dan kehilangan kepercayaan investor.
BACA JUGA:Bitcoin dan Polymarket: Dinamika Kripto dalam Konteks Pemilihan Presiden AS
Selain itu, penurunan harga Bitcoin dan masalah jaringan yang mengganggu kecepatan transaksi Solana turut memperburuk situasi.
Di sisi internal, Solana menghadapi tantangan terkait dengan kemacetan jaringan dan perselisihan antara pendiri proyek-proyek penting, yang mengancam kesatuan dalam komunitasnya.
Meskipun demikian, ada optimisme terhadap masa depan Solana, dengan beberapa analis memperkirakan potensi kenaikan nilai, terutama jika dibandingkan dengan Ethereum.
Ethereum: Stabilitas dan Pertumbuhan yang Kokoh
Sementara Solana menghadapi penurunan, Ethereum terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat.
BACA JUGA:Penurunan Harga Shiba Inu (SHIB) dan Dampaknya pada Pasar Kripto
Kripto terbesar kedua menurut kapitalisasi pasar ini telah meningkat sebesar 70 persen selama setahun terakhir, menandakan minat yang meningkat dari para investor.
Stabilitas dalam tingkat suku bunga dan harapan akan suku bunga yang lebih rendah berpotensi untuk mengalihkan minat investor ke aset-aset berisiko seperti kripto, yang mungkin akan meningkatkan nilai pasar Ethereum.
Selain itu, perkembangan signifikan dalam jaringan Ethereum, terutama pasca upgrade London, telah mengurangi pasokan Ether dan memperkuat nilai pasar Ethereum.
Peralihan ke Proof-of-Stake juga menunjukkan komitmen Ethereum terhadap keberlanjutan dan efisiensi.