PAGARALAMPOS.COM - Analis kripto ternama Rekt Capital baru-baru ini menyoroti pola penting dalam perilaku harga Bitcoin (BTC) setelah peristiwa halving.
Berdasarkan data historis, ia mengamati bahwa Bitcoin cenderung meniru jejak sebelumnya, terutama mengikuti tren yang terlihat setelah halving 2016.
Analisis Pasca-Halving Bitcoin
Dalam analisis terbarunya, Rekt Capital menggunakan grafik mingguan BTC/USD untuk menunjukkan aksi harga Bitcoin dalam jangka waktu tertentu setelah halving terbaru.
Coin Edition melaporkan bahwa, menurut temuan Rekt Capital, Bitcoin sering menampilkan wick downside yang melampaui batas bawah rentang re-akumulasinya.
BACA JUGA:Bitcoin Stabil di US$60.000, Altcoin Mencetak Kenaikan Tajam: Apa Selanjutnya?
Ini biasanya terjadi dalam jendela tiga minggu pasca-halving, menunjukkan pola penurunan harga awal diikuti oleh fase stabilisasi.
Rekt Capital menjelaskan bahwa fenomena ini bukan hanya kejadian sementara tetapi bagian dari fase yang lebih luas yang dikenal sebagai re-akumulasi pasca-halving.
Selama periode ini, Bitcoin mengkonsolidasikan sebelum berpotensi memulai lintasan naik.
Analisis Rekt Capital menunjukkan bahwa fase re-akumulasi ini dapat diperpanjang melebihi tiga minggu awal yang diamati dalam zona bahaya pasca-halving.
BACA JUGA:Volatilitas Harga Bitcoin Kembali Guncang Pasar, Tantangan dan Faktor Global Memicu Penurunan
Gambar yang dibagikannya mengilustrasikan fase-fase ini dengan jelas, menunjukkan bahwa zona bahaya, ditandai dengan volatilitas tinggi dan ketidakpastian harga, hanya berlangsung selama tiga minggu.
Namun, fase re-akumulasi berikutnya mungkin berlangsung lebih lama, memberikan Bitcoin fondasi untuk naik kembali ke level puncak terakhirnya.
Prediksi dan VolatilitasDalam penjelasan lebih lanjut tentang pengamatannya, Rekt Capital menunjuk pada retracement signifikan dalam harga Bitcoin sekitar 30 hari sebelum halving.
Ia menyoroti bahwa retraksi pra-halving sekitar 18 persen ini sangat mirip dengan situasi pada tahun 2016.