PAGARALAMPOS.COM - Dalam beberapa pekan terakhir, pasar kripto mengalami fluktuasi harga Bitcoin yang cukup signifikan.
Pada pekan ini, harga Bitcoin menunjukkan kisaran yang lebar, dengan harga terendah mencapai USD56,552 pada 1 Mei 2024, dan harga tertinggi mencapai USD64,734 pada 6 Mei 2024.
Hingga 13 Mei 2024, Bitcoin diperdagangkan di sekitar harga USD62,761.
Oscar Darmawan, CEO Indodax, memberikan pandangannya terkait kondisi pasar ini dalam sebuah wawancara di Jakarta, Senin (13/5/2024).
BACA JUGA:Bitcoin Stabil di US$60.000, Altcoin Mencetak Kenaikan Tajam: Apa Selanjutnya?
Menurut Oscar, meskipun Bitcoin mungkin sedang berada pada titik rendahnya untuk sementara waktu, ia optimistis bahwa harga Bitcoin akan mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan.
“Bitcoin mungkin sedang berada pada titik rendahnya untuk sementara waktu, dan kemungkinan akan mengalami kenaikan secara bertahap dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Oscar.
Ia juga menekankan bahwa Indodax memandang koreksi pasar sebagai bagian alami dari perjalanan menuju kematangan pasar kripto.
Koreksi harga ini, meskipun menimbulkan ketidakpastian sementara, dapat menjadi peluang bagi investor yang berani memasuki pasar pada saat kondisi seperti ini.
BACA JUGA:Volatilitas Harga Bitcoin Kembali Guncang Pasar, Tantangan dan Faktor Global Memicu Penurunan
Oscar menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi koreksi pasar saat ini, antara lain musim pajak di AS, halving Bitcoin, suku bunga, dan fluktuasi arus masuk ETF.
“Koreksi saat ini adalah bagian yang tak terhindarkan dari perjalanan menuju perkembangan ekosistem kripto, di mana keberanian dan kehati-hatian harus saling beriringan,” tambahnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memiliki strategi trading yang matang dalam menghadapi dinamika pasar yang fluktuatif ini.
Momen pasca halving Bitcoin dipercaya akan meningkatkan harga Bitcoin secara signifikan, walaupun kemungkinan akan terjadi penurunan harga sementara yang dikenal sebagai penyesuaian harga.
BACA JUGA:Harga Bitcoin Naik di Tengah Spekulasi Penurunan Suku Bunga Fed