Nino 1+2: -0.4ºC
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa Indeks NINO 3.4 masih menunjukkan nilai +0.70, yang mengindikasikan El Nino Lemah.
Meskipun demikian, perubahan ini memberikan harapan bahwa El Nino akan segera berakhir.
Prediksi untuk Masa Depan
BACA JUGA:Kembali Ditemukan Gas Besar di South Andaman, Tambang Energi Baru Indonesia, Cek Faktanya Disini!
NOAA memperkirakan bahwa transisi dari El Nino ke netral-ENSO kemungkinan besar akan terjadi pada bulan depan, Juni.
Setelah memasuki fase netral, ENSO berpotensi berkembang menjadi La Nina, yang dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di Indonesia.
Menurut keterangan NOAA, terdapat peluang bahwa La Nina akan berkembang pada rentang waktu Juni-Agustus 2024 (49 persen) atau Juli-September 2024 (69 persen).
Ini menandakan pentingnya pemantauan terus-menerus terhadap perubahan iklim ini untuk mengantisipasi dampaknya bagi masyarakat.
BACA JUGA:Kejagung Kembali Periksa 7 Saksi dalam Kasus Korupsi PT Timah, Ini Dia Orangnya!
Tunggu Penentuan Resmi
Meskipun demikian, NOAA juga menegaskan bahwa status ENSO memerlukan periode minimal untuk memastikan perubahan yang terjadi.
Menurut standar sejarah, sebuah fenomena El Nino atau La Nina dianggap lengkap jika ambang batas suhu permukaan laut terpenuhi dalam periode minimal lima bulan berturut-turut dalam musim 3 bulanan.
Kesimpulan
BACA JUGA:Membangun Pagaralam Lebih Baik, Komitmen Drs. H Syafrudin Dalam Pilkada 2024
Dengan transisi El Nino ke fase netral-ENSO, Indonesia dan negara-negara lain yang terpengaruh oleh pola iklim Pasifik tropis dapat mengharapkan perubahan dalam kondisi cuaca.