PAGARALAMPOS.COM - Dilengkapi fitur nyaris secanggih jet tempur generasi stealth, Korea Selatan jelas akan sangat bergantung pada pasokan teknologi dari negara-negara maju untuk pengembangan KF-21 Boramae.
Yang sering terdengar keterlibatannya adalah Amerika Serikat yang di antaranya memasok mesin, Inggris yang memasok kursi lontar dan Jerman yang memasok sistem senjata. Namun, agak terlupakan bahwa Turki juga memasok sistem dan perangkat penting di KF-21 Boramae.
Adalah SDT Space and Defense Technologies Inc, perusahaan teknologi asal Turki ini telah berkontribusi langsung pada sistem data link (tautan data) yang terpasang pada KF-21.
Omer Korkut, general manager SDT menyebut, bahwa perusahaannya melakukan salah satu ekspor terpentingnya dengan menyediakan sistem tautan data simulasi (in-arm simulation data link system) untuk KF-21, dan SDT telah mengirimkan 19 unit udara dan stasiun bumi selama tahap prototipe proyek.
BACA JUGA:Turki Tawarkan Malaysia Bergabung Dalam Program Jet Tempur Stealth KAAN
Korkut menyatakan bahwa mereka baru-baru ini menerima pesanan stasiun bumi lain dan telah kirimkan pada April 2023. Seiring dengan produksi massal KF-21, SDT mengharapkan 120 pesanan produk lagi mulai tahun 2024.
Dia menyebutkan, pihaknya bertindak sebagai subkontraktor LIG Nex1 dalam proyek KF-21, dan data link kami akan terbang dengan pesawat dalam proyek produksi massal.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan pesanan sebanyak 40 ditambah 80, sehingga total 120 lebih tautan data ini pada tahun 2024. Aktivitas penawaran kami mengenai hal ini juga terus berlanjut,” ujar Korkut.
Dari situs resminya, SDT mengembangkan solusi tautan data untuk tugas-tugas seperti transfer data simulasi antar pesawat tempur, berbagi data intrapenerbangan yang memerlukan transfer data point-to-point.
BACA JUGA:Amerika Berencana Pensiunkan 56 Unit A-10 Thunderbolt II, Negara Mana Yang Minat Jet Tempur Ini?
Atau broadcast data transfer, dan mengintegrasikan ke dalam platform Angkatan Bersenjata Turki dan negara sahabat dan sekutu.
Omer Korkut
Saat ini, sistem data link ini digunakan pada platform seperti F-4 Phantom dan F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Turki, dan pesawat tempur generasi baru KF-21 milik Korea Selatan.
Salah satu yang digunakan pada KF-21 adalah ACMI (combat training pod) data link system produksi SDT. Fitur yang ditawarkan mencakup long-range and high-speed RF data link.
5 Mbps data transfer rate, 200 nautical mile (370 kilometer) air-to-air communication range, 100 nautical mile (185 kilometer) air-to-land communication range, dynamic TDMA communication protocol, dan AES-256 encryption.