Dilema Kartu Merah, Nasib Shin Tae-yong di Ujung Tanduk Menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

Minggu 12-05-2024,01:43 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, menemui keberuntungan yang suram dalam pertandingan playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea U-23.

Insiden tersebut tidak hanya mengacaukan jalannya pertandingan, tetapi juga menempatkannya di kursi panas menjelang laga penting kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina.

Dengan intensitas pertandingan yang meningkat, kisah ini menyoroti bagaimana emosi dalam olahraga bisa memiliki dampak besar pada hasilnya.

Kejadian yang menimpa Shin Tae-yong terjadi pada pertandingan antara Timnas Indonesia U-23 dan Guinea U-23.

BACA JUGA:Asal-Usul Nama Papua New Guinea, Negara Afrika Hitam Tapi tak Berada di Benua Hitam

Ketika timnya dihadapkan pada keputusan wasit yang kontroversial, emosinya tak terbendung.

Hukuman penalti yang diberikan oleh wasit Prancis, Francos Letexier, memicu ledakan emosi dari pelatih berusia 53 tahun itu.

Terlepas dari kebenaran atau ketidakbenaran keputusan wasit, reaksi keras Shin Tae-yong membuatnya diberi kartu kuning kedua, yang berujung pada kartu merah dan pemaksaan untuk meninggalkan tepi lapangan.

Pertanyaan pun muncul: apakah hukuman ini akan memaksa Shin Tae-yong untuk absen dalam memimpin Timnas Indonesia di laga penting melawan Irak dan Filipina? Meskipun FIFA dan PSSI belum memberikan pernyataan resmi terkait hukuman yang akan diberikan, sejarah menunjukkan bahwa hukuman larangan mendampingi tim memang mungkin terjadi.

BACA JUGA:Stafsus Menkeu Unggah Video Bukti Bea Cukai Tak Bongkar Paket Megatron, Transparansi Atas Kontroversi

Sebelumnya, Aji Santoso juga mengalami nasib serupa saat dikenai kartu merah dalam pertandingan melawan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Asia.

Namun, kasus ini tidak semata-mata tentang kartu merah.

Ketika Aji Santoso mengalami insiden serupa, FIFA bahkan menuduhnya melakukan tuduhan serius terhadap perangkat pertandingan.

Tuduhan tersebut melibatkan dugaan bahwa wasit telah menerima sogokan dari pihak lawan, yang kemudian berdampak pada kekalahan telak Timnas Indonesia dalam pertandingan tersebut.

BACA JUGA:Tutupnya Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta: Dampak dan Tantangan Bagi Industri Alas Kaki Indonesia

Kategori :