Namun, pertemanan mereka mulai retak ketika Zhao menolak untuk membeli pertukaran kripto yang dibuat oleh Bankman-Fried.
BACA JUGA:Panduan Investasi Cryptocurrency untuk Pemula, Begini Cara Menggali Dunia Digital Asset dengan Bijak
BACA JUGA:Tokoh Indonesia dengan Investasi Saham Bitcoin Tertinggi di Tahun 2024
Sebagai tanggapannya, Bankman-Fried mendirikan FTX, yang kemudian menjadi pesaing utama Binance.
Meskipun Binance awalnya menjadi investor FTX, hubungan antara keduanya mulai memburuk.
Kehancuran FTX dan Skandal
Kehancuran FTX dan Alameda Research, perusahaan Bankman-Fried, menjadi titik balik.
BACA JUGA:Pasar Mata Uang Kripto Terguncang oleh Penurunan Signifikan, Fiji Beri Peringatan
BACA JUGA:Pasar Kripto Terpukul, Market Cap Menguap Rp 2.000 Triliun dalam Semalam
Ketika pasar kripto merosot pada tahun 2022, Bankman-Fried meminjam uang dari Alameda untuk menjaga stabilitas pasar.
Namun, tindakan ini hanya memperburuk keadaan, dengan nilai koin FTX anjlok hingga 75%.
Kasus Hukum yang Menjerat
Tidak lama setelah itu, Binance dan Zhao juga tersandung dalam serangkaian kasus hukum yang serius.
BACA JUGA:Pasar Kripto Menghadapi Tantangan Pasca Konflik Iran-Israel
Mereka dituduh melakukan pelanggaran transmisi uang ilegal dan pencucian uang.