Kehidupan dan Kehancuran: Kisah Kerajaan Buleleng dalam Sejarah Bali

Minggu 12-05-2024,07:35 WIB
Reporter : Jukik
Editor : Almi

Dengan kekuatannya, kerajaan ini mampu menyatukan wilayah-wilayah di sekitar Den Bukit, Bali bagian utara, bahkan meluas hingga Blambangan dan Pasuruan di Jawa Timur. 

Namun, pasca kematian raja pendiri pada tahun 1704, Kerajaan Buleleng mulai melemah, terutama setelah terlibat dalam serangkaian konflik dengan Belanda yang mencapai puncaknya dalam Perang Bali I.

BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!

Puncak konflik antara Kerajaan Buleleng dan Belanda terjadi pada tahun 1846 hingga 1849, ketika Belanda secara berturut-turut melancarkan serangan terhadap kerajaan ini. 

Meskipun awalnya mampu menahan serangan Belanda di bawah pimpinan I Gusti Ketut Jelantik, Kerajaan Buleleng akhirnya jatuh ke tangan penjajah pada tahun 1849. 

Serangan terakhir Belanda pada tahun tersebut berhasil merebut Benteng Jagaraga, yang menjadi pukulan telak bagi Buleleng.

Peran hukum Tawan Karang, yang memungkinkan raja-raja Bali untuk menyita kapal yang karam di wilayah perairan mereka, menjadi salah satu faktor pemicu konflik dengan Belanda. 

BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya

Namun, kekuatan fisik dan strategi perang yang digunakan oleh Belanda, termasuk taktik adu domba, turut memperburuk nasib Kerajaan Buleleng. 

Akhirnya, dengan gugurnya I Gusti Jelantik dan jatuhnya Benteng Jagaraga, Kerajaan Buleleng mengakhiri sejarahnya sebagai bagian dari wilayah kekuasaan kolonial Hindia Belanda di Nusantara.*

 

Source: tirto.id - Sejarah Runtuhnya Kerajaan Buleleng, Perang Bali I, & Silsilah Raja

https://tirto.id/sejarah-runtuhnya-kerajaan-buleleng-perang-bali-i-silsilah-raja-gbx8/

 

Kategori :