PAGARALAMPOS.COM - Pergerakan harga Bitcoin (BTC) baru-baru ini memberikan sinyal positif akan pulih setelah mengalami penurunan tajam di bawah ambang batas kunci US$62.000 dan US$61.200.
Menurut analisis terbaru, tren penurunan tersebut berhenti sejenak ketika tekanan beli mulai muncul di dekat zona US$60.600, menandai titik terendah yang penting sebelum harga kripto tersebut mulai membaik.
Pemulihan harga Bitcoin terjadi secara bertahap, dengan kebangkitan BTC mengalami level resistensi sebelumnya, yaitu US$61.200 dan US$62.000.
Kenaikan ini diperkuat dengan melewati level Fibonacci Retracement 23,6 persen dari penurunan tajam sebelumnya, yang membentang dari puncak swing sebesar US$65.500 ke titik terendah US$60.650.
BACA JUGA:Charles Hoskinson Kritik Bitcoin, Tanggapan Tuur Demeester Soroti Penurunan Cardano
Terobesan tersebut disertai dengan penutupan yang kuat di atas garis tren bearish signifikan di US$62.000, mengindikasikan kemungkinan perubahan momentum bagi Bitcoin.
Saat ini, Bitcoin menjanjikan sekitar US$63.000, mendekati indikator teknikal seperti simple moving average (SMA) 100 jam, yang sering digunakan untuk mengukur tren pasar jangka pendek.
Meskipun demikian, para trader harus mengantisipasi konsolidasi singkat di sekitar level US$63.000, dengan resistensi utama terletak di US$63.200, yang juga merupakan level Fibonacci 50 persen dari penurunan terkini, serta SMA 100 jam.
BACA JUGA:Bitcoin (BTC) Berjuang Menghadapi Tantangan Menuju Harga Tertinggi Baru
Tingkat melampaui ini bisa memicu reli yang lebih kuat, dengan resistensi utama berikutnya terletak di US$64.350 dan US$65.500.
Di sisi lain, dukungan terdekat ditemukan sekitar US$62.400, dengan tingkat kritis pertama di US$62.000.
Penembusan ke bawah dari level ini dapat meningkatkan tekanan penjualan, membawa Bitcoin menuju US$61.200.
Dengan demikian, arah pergerakan harga Bitcoin akan sangat dipengaruhi oleh kemampuannya untuk mengatasi resistensi dan mempertahankan level support kunci.