BACA JUGA:Lantamal Dirikan Posko Kesehatan, Satgas Gulben Bantu Warga Terdampak Bencana Longsor Lawu
Salah satu peserta dari tim Los Angeles bernama Jacob bercerita mengenai awal mula dirinya sangat tertarik dengan Matematika dan juga teknologi.
Suatu ketika Jacob datang ke pameran klub suku cadang robot yang membuatnya menyukai dunia robotik.
Pada akhirnya Jacob tergabung dalam “The Vitruvians Bots” tim 4201 dengan keahliannya dalam mengodekan mekanisme panel kontrol.
Kemudian cerita beralih pada peserta bernama Fatima yang tertarik dengan kompetisi FIRST, karena merupakan sebuah perayaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sorak sorai meriah.
BACA JUGA:Turki Tawarkan Malaysia Bergabung Dalam Program Jet Tempur Stealth KAAN
Meski begitu, Fatima juga tetap serius dalam mengikuti kompetisi. Selanjutnya seorang mentor bernama Kanon yang merupakan mahasiswa Psikologi mewakili tim dari Jepang.
Konon, timnya bekerja keras dan mendapat bantuan dari Dr. Tomyama yang juga merupakan mentor dari “Sakura Tempesta”.
Terakhir ada tim dari Meksiko bernama Nautilus 4010. Tim ini memiliki mentor bernama Victor yang sangat mendalam dunia robotik.
Selain itu, Mariana sebagai ketua tim juga mewakili perjalanan Tim Nautilus di Kompetisi Robotik FIRST.
BACA JUGA:Kisah 52 Tahun Lalu, CAS A-10 Thunderbolt II Terbang Perdana
Realita Sulit dalam Kompetisi
Setelah memperkenalkan semua tokohnya, sinopsis film More Than Robots ini kembali berfokus pada proses persiapan tim.
Mereka harus menghadapi realita kompetisi yang tidak mudah. Terdapat berbagai tantangan sulit, mulai dari sumber daya terbatas hingga penundaan persiapan karena Covid-19.
Jalan cerita semakin rumit ketika tim Jepang akhirnya tidak bisa mengikuti kompetisi pertama. Hingga salah satu peserta Meksiko kecewa karena harus segera lulus dari bangku SMA tahun ini.
BACA JUGA:USSOCO Hentikan Pengembangan C-130 Hercules Varian Amfibi