PT Merdeka Copper Gold Tbk Memulai Proyek Tambang Emas Terbesar di Indonesia, Segini Hasilnya!

Jumat 10-05-2024,17:43 WIB
Reporter : Edi
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu produsen emas terbesar di dunia, kembali memperluas jejaknya dalam industri pertambangan emas dengan proyek terbaru yang akan menjadi pusat perhatian: Proyek Emas Pani (Pani Gold Project/PGP) di Gorontalo.

Dengan proyek ini, PT Merdeka Copper Gold Tbk menetapkan standar baru dalam produksi emas di negeri ini.

Menurut laporan resmi yang diterbitkan oleh perusahaan, PGP memiliki sumber daya mineral yang luar biasa, mendekati 7 juta ounce emas, atau lebih tepatnya sekitar 6,7 juta ounce emas.

Tom Malik, GM Corporate Communication PT Merdeka Copper Gold Tbk, menjelaskan bahwa produksi di PGP dijadwalkan akan dimulai pada akhir tahun depan.

BACA JUGA: Bea Cukai Dituduh Melukai Koper Penumpang di Bandara Indonesia, Ini Faktanya!

BACA JUGA:Sejarah Peradaban Yunani Kuno Awalnya Tak Ada Penjara, Ternyata Orang Ini Penggagasnya

"Ini proyek emas primer. Ini bisa jadi paling besar karena produksi tertinggi 500.000 ounces per tahun," ujar Tom Malik, menyoroti potensi besar proyek ini.

PGP dirancang untuk memiliki kapasitas produksi mencengangkan sebesar 19 juta ton bijih per tahun.

Pada puncak produksinya, proyek ini diperkirakan mampu menghasilkan hingga 500.000 ounces emas setiap tahunnya.

Dengan demikian, PGP berpotensi menjadi tambang emas primer terbesar di Indonesia.

BACA JUGA:Jejal Pemukiman Prasejarah, Menjadikanya Kota-Kota Pertama di Dunia

BACA JUGA:Asal-Usul Kata Guin5ea yang Menjadi Nama Empat Negara Begini Sejarahnya

Investasi besar telah dilakukan dalam pembangunan proyek ini. Sejak tahun 2022, Merdeka telah mengalokasikan dana sebesar US$ 114 juta untuk berbagai kegiatan, termasuk definisi sumber daya, uji metalurgi, dan infrastruktur. Selain itu, US$ 250 juta telah dialokasikan untuk pengembangan fasilitas produksi yang diperlukan.

Namun demikian, proyek ini masih dalam tahap awal pembangunan.

Tom Malik menjelaskan bahwa saat ini fokus utama adalah pada infrastruktur pendukung operasi tambang, seperti pembangunan jalan dari tambang ke pelabuhan dan tempat tinggal karyawan.

Kategori :