Kisah Raja Airlangga Petapa Muda yang Diminta Rakyatnya Bangun Kerajaan Kahuripan

Jumat 10-05-2024,10:58 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Ia menyatakan, bahwa masa - masa penyangkalan dan penguasaan diri itulah yang pada akhirnya memberikan keberhasilan padanya.

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Penguasaan diri yang dijalankan menurut pengajaran Brahmanistik dengan sendirinya memperkuat tekad Airlangga.

Tapi bagi para teolog yang seiman dengannya pada zaman itu, pengalamannya punya arti lebih. Mereka memandangnya sebagai periode perhimpunan ilmu gaib dan kekuasaan yang mereka yakini ada dalam segala sesuatu di bumi dan yang mencapai perwujudan paling tinggi pemakaiannya, secara sadar oleh mereka yang ahli dalam kekuatan gaib.

Pada awalnya kekuasaan Airlangga terbatas, dia hanya memerintah satu wilayah di dekat Surabaya, dan banyak raja lokal menolak klaimnya untuk berkuasa atas semua wilayah.

Tapi lama - lama Airlangga berhasil menaklukkan semua musuhnya dan mempersatukan Jawa bagian timur, di bawah pemerintahannya.

BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

Ambisi tidak lebih dari itu, walau pun kekuasaan Airlangga tidak sangat luas, reputasinya sangat besar sehingga raja - raja lebih kecil mencoba meniru kejayaan pemerintahannya.

Raja Airlangga menghidupkan kembali negara Jawa Timur, tapi generasi berikutnya menuduhnya menghancurkan hasil karyanya sendiri dengan membagi kerajaannya di antara dua putranya. Ia membagi kekuasaannya lantaran sama - sama menyayangi keduanya.

Kedua kerajaan itu Kerajaan Panjalu dan Kerajaan Janggala. Letak keduanya dipisahkan Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Wilayah Kediri terletak sebelah barat Gunung Kawi, sedangkan Janggala di sebelah timur gunung.

 

Kategori :