Kata-kata tersebut terukir di kayu yang ditekan terlalu dalam dengan benda semacam pensil. Namun, tak sedikit juga tablet yang ditemukan Birley ditulis dengan tinta.
Tinta tersebut terbuat dari karbon, gom arab, dan air. Dengan demikian, diketahui bila menggunakan tinta untuk menulis pada kayu merupakan praktik yang lazim dilakukan di wilayah Inggris-Romawi pada saat itu.
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
4. Cerita di tablet pertama
Tablet Vindolanda yang pertama kali ditemukan Birley membantu validasi teori lama bila tentara terkadang mengenakan kaus kaki dan pakaian dalam ketika cuaca dingin. Pesan yang dapat dibaca dalam tablet Vindolanda pertama Birley berbunyi:
"Saya telah mengirimkan kepada Anda sepasang kaus kaki dari Sattua, dua pasang sandal, dan dua pasang celana dalam".
Hal ini membuktikan bila kaus kaki dan celana dalam tetap dikenakan tentara pada masa itu sebagai pakaian tambahan meski bukan seragam prajurit reguler.
Tidak banyak tablet Vindolanda yang membahas penduduk asli Inggris di wilayah tersebut. Namun ada satu tablet yang menyebut warga Inggris sebagai Brittunculi.
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno
Brittunculi diartikan sebagai "orang Inggris yang malang" atau "orang Inggris kecil yang malang", catatan tersebut berbunyi:
"Warga Inggris tidak terlindungi oleh baju besi. Ada banyak sekali kavaleri yang tidak menggunakan pedang. Orang Inggris yang malang juga tidak berkuda untuk melempar lembing."
Sayangnya, materi yang tertulis dari tablet Vindolanda tentang orang Inggris tidak banyak ditemukan. Sehingga sulit untuk menarik kesimpulan tentang sikap umum masyarakat Romawi kepada masyarakat Inggris.