Rumah adat Papua yang satu ini adalah salah satu rumah adat yang seringkali muncul di buku pelajaran.
Dimana rumah adat ini biasanya dihuni oleh Suku Dani. Keunikan Suku Dani adalah mereka masih mendiami rumah-rumah adat yang diberi nama Honai.
Suku Dani merupakan kelompok masyarakat yang mendiami Lembah Baliem.
Dimana suku Papua yang satu ini sudah tinggal di lembar tersebut selama kurang lebih ratusan tahun yang lalu.
BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite
Secara umum, Suku Dani ini bermukim di wilayah pegunungan tengah Papua. Selain di wilayah ini, Suku Dani juga bermukim di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya.
Mereka dikenal sangat terampil dalam bertani dan sudah menggunakan peralatan yang lebih maju.
Dinding bangunan dari rumah adat ini membentuk lingkaran yang terbuat dari kayu kuat dan tersusun secara sejajar.
Umumnya, rumah Honai ini hanya dilengkapi dengan satu pinta tanpa adanya jendela dengan ketinggian mencapai 2,5 meter dan lebar 5 meter.
BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah
Atap rumah Honai ini terbuat dari tumpukan daun sagu, ilalang, dan juga jerami yang uniknya membentuk kerucut tumpul.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat rumah tetap terasa hangat, dan mencegah air hujan langsung turun ke rumah.
Sesuai dengan namanya, Honai mempunyai arti khusus, yakni “Hun” yang artinya laki-laki, dan “ai” yang artinya rumah.
Jadi, tak heran jika rumah ini khusus untuk laki-laki, terutama yang sudah menginjak dewasa.
BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno
2. Rumah Kariwari