PAGARALAMPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS telah mengalami depresiasi sepanjang tahun ini, namun dengan pencapaian yang lebih baik dibandingkan dengan beberapa mata uang asing lainnya.
Meskipun demikian, Sri Mulyani menegaskan bahwa depresiasi tersebut masih berada dalam kisaran yang terkendali.
Menurut data yang diungkapkan dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada Jumat, 3 Mei 2024, depresiasi rupiah sebesar 2,89 persen secara tahun kalender.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan depresiasi beberapa mata uang negara Asia Tenggara lainnya seperti baht Thailand yang mencapai 6,41 persen dan ringgit Malaysia sebesar 2,97 persen.
BACA JUGA:Eks Manager Bisnis Bulog Jakarta-Banten Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Sembako
Dalam keterangannya, Sri Mulyani juga menggarisbawahi bahwa kondisi depresiasi ini adalah hasil dari tekanan yang dialami oleh mata uang berbagai negara terhadap dolar AS, yang tercermin dari penguatan terus menerus indeks dolar AS.
Bahkan pada 16 April lalu, indeks dolar AS mencapai level tertinggi sebesar 106,25.
Namun demikian, Sri Mulyani menekankan bahwa Indonesia memiliki keunggulan dalam ketahanan eksternal ekonomi nasional, ditunjukkan dengan cadangan devisa yang masih cukup tinggi, mencapai 140,4 miliar dolar AS.
Selain itu, respons kebijakan yang diambil oleh Bank Indonesia (BI) dinilai tepat dalam mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.
Dalam hal ini, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan keyakinannya bahwa rupiah akan terus menguat terhadap dolar AS hingga akhir tahun 2024.
Salah satu faktor pendukungnya adalah kembalinya aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia.
Dalam konferensi pers yang sama, Perry mengungkapkan proyeksi positif BI bahwa dalam satu bulan ke depan, kurs rupiah dapat mencapai level Rp 16.000 per dolar AS.
Optimisme tersebut didasarkan pada data transaksi kontrak valuta asing (valas) di dalam dan luar negeri serta tren penguatan rupiah yang terlihat dalam beberapa hari terakhir.