Peran hukum Tawan Karang, yang memungkinkan raja-raja Bali untuk menyita kapal yang karam di wilayah perairan mereka, menjadi salah satu faktor pemicu konflik dengan Belanda.
Namun, kekuatan fisik dan strategi perang yang digunakan oleh Belanda, termasuk taktik adu domba, turut memperburuk nasib Kerajaan Buleleng.
Akhirnya, dengan gugurnya I Gusti Jelantik dan jatuhnya Benteng Jagaraga, Kerajaan Buleleng mengakhiri sejarahnya sebagai bagian dari wilayah kekuasaan kolonial Hindia Belanda di Nusantara