Mengungkap Keterkaitan Misterius: Banjir Demak dan Selat Muria

Kamis 05-09-2024,04:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Banjir yang sering melanda Demak menarik perhatian banyak orang.

Namun, apakah ada hubungan nyata antara fenomena ini dan keberadaan Selat Muria? Artikel ini akan mengulas apakah terdapat keterkaitan antara banjir Demak dan Selat Muria.

Selat Muria: Sejarah dan Mitos

Selat Muria, yang dahulu memisahkan pulau vulkanik Gunung Muria dari Pegunungan Kendeng di Pulau Jawa, dikenal sebagai jalur perdagangan penting pada masa lalu.

Kini, Selat Muria telah berubah menjadi daratan aluvial, dan fungsinya sebagai jalur transportasi utama telah berkurang.

Fakta dan Mitos Banjir Demak

Walaupun Selat Muria tidak lagi berfungsi sebagai jalur utama, ada keyakinan bahwa keberadaannya memengaruhi pola banjir di Demak dan sekitarnya. Beberapa berpendapat bahwa area rawan banjir di Demak adalah bekas Selat Muria.

Namun, faktor-faktor lain seperti kurangnya area resapan air, jebolnya tanggul, tersumbatnya aliran sungai, dan curah hujan tinggi juga berperan dalam terjadinya banjir.

Oleh karena itu, meskipun ada kaitan historis dengan Selat Muria, penyebab banjir saat ini lebih kompleks.

Perubahan Lingkungan dan Dampaknya

Urbanisasi dan penebangan hutan telah mengubah pola aliran air dan resapan air di wilayah tersebut.

Permukaan beton yang menggantikan tanah penyerap air menyebabkan air hujan lebih sulit diserap dan lebih mudah mengalir ke sungai, meningkatkan risiko banjir.

Pengelolaan Lingkungan dan Infrastruktur

Mengatasi banjir memerlukan pengelolaan lingkungan yang terintegrasi dan pembangunan infrastruktur yang memadai.

Pembangunan tanggul yang kokoh, sistem drainase yang efisien, dan reforestasi dapat membantu mengurangi risiko banjir.

Kategori :