Mengenal Jejak Sejarah Dibangunnya Masjid Tua Tondon yang Berusia 400 Tahun di Enrekang

Minggu 05-05-2024,19:54 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

Tradisi seperti Maccera Manurun, yang diadakan setiap delapan tahun sekali, menunjukkan bagaimana masjid ini menjadi tempat berkumpulnya komunitas untuk merayakan dan melestarikan warisan leluhur. 

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Membuka Sejarah Candi Prambanan, Teryata ada Kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang

Masjid Tua Tondon tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan yang memperkuat identitas sosial dan budaya masyarakat Enrekang.

Peran dalam Penyebaran Islam di Enrekang

Islam menyebar di Kabupaten Enrekang melalui interaksi sosial dan perdagangan, bukan melalui penaklukan. 

Masjid Tua Tondon, dengan lokasinya yang strategis, memainkan peran penting dalam proses penyebaran ini, menjadi titik awal bagi masyarakat untuk mengenal dan memeluk agama Islam.

BACA JUGA:Sejarah Mesopotamia Kuno, Ketika Pendidikan Hanya Untuk Kaum Elite

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

Keberadaannya menjadi bukti bahwa Islam tumbuh subur di Enrekang melalui toleransi dan keberagaman, bukan kekerasan.

Memori Hidup Sejarah

Masjid Tua Tondon adalah lebih dari sekadar tempat ibadah; ia adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi dan kebersamaan. 

Kehadirannya yang masih teguh hingga hari ini tetap menjadi inspirasi dan pengingat akan sejarah panjang Islam di tanah Enrekang.

BACA JUGA:Eksplorasi Zaman Megalitikum, Mengungkap Sejarah Peradaban Kuno

BACA JUGA:Profil Provinsi Sumatera Selatan, Melacak Jejak Sejarah dan Pesona Alamnya

Melalui artikel ini, kami berharap dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang Masjid Tua Tondon dan perannya dalam sejarah serta kebudayaan Islam di Kabupaten Enrekang. 

Kategori :