Kebudayan Israel kuno sangat dipengaruhi oleh keduanya. Namun, perbedaan yang mencolok adalah dalam perspektif Babilonia dan Israel kuno tentang homoseksualitas laki-laki.
Dr. Ilan Peled dari The Hebrew University mengatakan, ada perdebatan ilmiah tentang apa tujuan seni erotis tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa itu adalah objek nazar untuk pemujaan Ishtar, dewi cinta.
Sementara itu Assante berpendapat bahwa itu seperti jimat terakota lainnya dari zaman itu, yang dimaksudkan untuk mengusir roh jahat. Sedangkan, para ahli lainnya berpendapat bahwa hal itu menggambarkan prostitusi tanpa konteks tertentu.
"Ada kemungkinan kita hanya menghadapi (majalah) Playboy versi awal, gaya Timur Tengah," kata Peled. (*)