Mengulik Sejarah Berdirinya Candi Brahu di Mojokerto, Jawa Timur

Kamis 25-04-2024,09:59 WIB
Reporter : Elis
Editor : Almi

PAGARALAMPOS.COM - Candi Brahu merupakan salah satu candi yang terletak di  situs arkeologi Trowulan,  ibu kota kuno Majapahit. Tepatnya candi ini terletak di Dusun Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur,  sekitar dua kilometer jauhnya. utara  jalan raya Mojokerto-Jombang.

Di antara ribuan candi yang ada di Indonesia, Candi Borobudur atau Prambanan di Magelang, Jawa Tengah adalah yang paling terkenal. Namun selain candi-candi tersebut, masih banyak candi lain di Indonesia yang sangat menarik dan unik. Salah satunya  Candi Brahu di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Candi Brahu terletak di Dusun Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, atau sekitar dua kilometer sebelah utara  jalan raya Mojokerto-Jombang.

BACA JUGA:Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton

BACA JUGA:Membongkar Konstruksi Sejarah Besemah, Punya Hubungan dengan Fakta dan Mitos Atung Bungsu

Candi Brahu menarik perhatian karena beberapa kalangan meyakini bahwa candi ini lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan, bahkan lebih kuno daripada Kerajaan Majapahit.

Nama ‘Brahu’ yang disematkan pada candi tersebut diduga berasal dari kata ‘wanaru’ atau ‘warahu’, sebutan bangunan suci dalam Prasasti Alasantan yang juga ditemukan tak jauh dari Candi Brahu.

Oleh karena itu, ‘Brahu’ dapat diartikan sebagai bangunan suci. Candi Brahu diyakini juga pernah digunakan sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja pada masa Mataram Kuno, terutama di bagian tengah candi yang berlubang. Namun, cerita rakyat lain mengatakan sebaliknya.

Jenazah raja tidak dibakar di Candi Brahu, melainkan di tempat lain. Setelah dibakar, abu jenazah kemudian dibawa ke Candi Brahu untuk disucikan sebelum akhirnya dilarung.

BACA JUGA:Menjelajah Sejarah Perkembangan Emas di Sumatera Sejak Zaman Belanda

BACA JUGA:Mengulik 7 Fakta Menarik Tentang Wayang Kulit yang Menyimpan Kisah Bersejarah di Dalamnya

Sayangnya, setelah diteliti ulang, tidak ditemukan bukti autentik bahwa Candi Brahu pernah digunakan sebagai tempat pembakaran mayat. Cerita yang menguatkan asumsi tersebut sebenarnya berhubungan dengan nama tempat tersebut.

Candi Brahu dianggap berasal dari kata ‘bra’ yang berarti brawijaya atau raja, dan ‘hu’ yang berarti abu. Jadi, Brahu diartikan sebagai ‘abu raja’.

Namun, ada kisah lain yang menyebutkan bahwa nama Brahu muncul saat candi ditemukan bersamaan dengan penemuan prasasti tembaga ‘Alasantan’ yang dibuat pada 861 Saka atau sekitar 9 September 939 M oleh Raja Mpu Sindok dari Kahuripan.

Dalam prasasti itu disebutkan bahwa nama tempat tersebut adalah ‘warahu’, yang berarti tempat suci.

Kategori :