Perselisihan perdagangan, atau perubahan dalam dinamika politik internasional, berdampak pada kepercayaan pelaku pasar dan investasi.
Dikutip dalam TimesIndonesia, Jakarta, mengatakan, “Tahun 2024 diperkirakan akan menyaksikan ekonomi Indonesia
semakin bergantung pada faktor-faktor GDP domestik seiring dengan penurunan permintaan global yang diantisipasi.
Di sisi lain, peningkatan signifikan dalam pengeluaran fiskal, terutama selama masa pemilihan umum, diharapkan dapat memacu pertumbuhan GDP sebesar 5% year-on-year (YoY).”
BACA JUGA:Pagaralam Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Sinergi Eksekutif dan Legislatif
Perubahan Nilai Mata Uang. Fluktuasi nilai tukar mata uang memiliki dampak yang besar terhadap daya saing ekspor dan impor suatu negara.
Perubahan yang mendadak dan signifikan dalam nilai tukar dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam hubungan perdagangan internasional.
Menurut Bisnis.Com, “Pada tahun 2024, proyeksi pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia hanya sekitar 9% dan 9,4%, masing-masing.
yang mengindikasikan penurunan dibandingkan dengan tahun 2023 dan 2022.
BACA JUGA:6 Daerah Penghasilan Durian Terbesar di Indonesia, Adakah dari Tempat Kalian?
Penurunan pertumbuhan ekspor dan impor ini disebabkan oleh pelemahan ekonomi dunia yang diharapkan terjadi pada tahun mendatang.”
Fluktuasi Harga Komoditas.
Perubahan dalam harga komoditas global, seperti minyak, logam, dan pertanian, memiliki dampak yang signifikan pada ekonomi dunia.
Terutama memberikan kerugian pada negara-negara yang sangat bergantung pada ekspor komoditas tertentu.
BACA JUGA:Cara Efektif Mengoptimalkan Penghasilan dari Aplikasi Penghasil Uang ke Saldo DANAmu!
Sementara itu, dengan pelemahan ekonomi negara mitra utama Indonesia, pertumbuhan positif di negara-negara lain