PAGARALAMPOS.COM - Meski tak diakui oleh Iran, Israel pada 19 April 2024 telah melakukan serangan udara terbatas ke wilayah Iran, sumber media internasional menyebut serangan Israel dilakukan dengan menargetkan tujuh kota besar, bahkan secara bersamaan Isreael juga menyerang target proxy Iran yang ada di Suriah dan Irak.
Lantaran setiap serangan Israel ke Iran (begitu pula sebaliknya) harus melewati ruang udara negara lain, maka ada potensi rudal dan pesawat Israel jatuh di teritorial negara tetangga.
Tidak lama setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran, beredar di media sosial foto-foto yang memperlihatkan puing rudal di sebuah area persawahan di Irak.
Menarik banyak perhatian, foto-foto tersebut kemudian dianalisa oleh para pemerhati militer dan penggemar intelijen, yang selanjutnya memunculkan dugaan bahwa bahwa puing yang ditemukan adalah bagian dari rudal balistik Blue Sparrow, yang diluncurkan dari udara untuk diarahkan ke Teheran.
BACA JUGA:Bikin Cina Gerah, Hari Ini Rudal Jelajah Brahmos LACM Tiba di Filipina
Seorang pejabat Israel juga mengindikasikan bahwa angkatan bersenjata negaranya menggunakan serangan rudal yang diluncurkan jauh dari perbatasan Iran.
“Israel telah memberi tahu mitranya (Amerika Serikat, Arab Saudi dan Yordania) bahwa vektor serangan utama adalah melalui udara, dan tidak boleh memasuki wilayah udara (Iran),” kata pejabat itu.
Puing yang diduga rudal Blue Sparrow – air-launched ballistic missile (ALBM), pertama kali difoto dan diposting di media sosial oleh Sabereen News, sebuah situs yang terkait dengan milisi Syiah di Irak.
Indikasi rudal Blue Sparrow nampak dari unit propulsi bahan bakar yang telah habis digunakan. Dikutip dari Financial Times (20/4/2024), menyebut penilaian awal dari sumber di Pentagon menunjukkan pendapat yang sama, bahwa itu adalah puing rudal Blue Sparrow.
BACA JUGA:Iran Rilis Sistem Rudal Hanud Khordad 15, Mampu Melacak Musuk Berjarak 150 Km
Menurut analis OSINT, rudal yang diluncurkan dari udara ini memiliki jangkauan hingga 2.000 km dan bisa saja ditembakkan oleh jet tempur Israel (F-15) yang diisi bahan bakar di udara (air refueling) oleh pesawat tanker di wilayah udara Suriah, yang mengutip data penerbangan pada hari Kamis malam.
Mendukung teori tersebut, kantor berita Suriah, Sana, melaporkan bahwa rudal Israel telah menargetkan posisi pertahanan udara di wilayah selatannya.
Tindakan seperti itu sesuai dengan tindakan Israel yang “membersihkan koridor udara di Suriah untuk melakukan serangan terhadap Iran”, kata seorang mantan pejabat senior pertahanan AS.
Membuka koridor serangan udara yang aman di Suriah pada gilirannya akan memungkinkan serangan jarak jauh oleh jet tempur Israel (kemungkinan F-15) di luar wilayah udara Iran.