Seorang tuan bisa membunuh budaknya tanpa pengadilan. Mereka bahkan memiliki tim penyaliban yang memiliki semua peralatan: papan, tali, rantai, paku, dan kebutuhan lainnya.
Tim cambuk bertugas untuk menelanjangi budak, mencambuknya sampai berdarah, dan kemudian memakunya di kayu salib.
Mereka akan mematahkan kaki budak sehingga ia merasakan sakit yang akut sepanjang waktu ketika mencoba untuk berdiri.
BACA JUGA:Bikin Heboh! Arkeolog Temukan Peti Mati Timah dari Zaman Romawi di Jalur Gaza
Kehidupan seorang budak Romawi dalam situasi seperti itu bisa berakhir setelah paling lama 48 jam. Tubuh itu ditinggalkan untuk burung nasar dan anjing untuk sementara waktu, sebagai peringatan bagi budak lainnya.
Dibakar hidup-hidup dan diberi makan singa bukanlah kematian yang menyiksa. Kehidupan seorang budak dapat bervariasi dalam hal kesengsaraan dan berakhir dengan sangat menyakitkan. (*)