Bangunan ini mencirikan arsitektur khas Jawa Tengah dengan pelipit rata, sisi genta (ojief), dan belah rotan (halfround).
BACA JUGA:Sejarah Perang Salib, Kisah Tragis Pembantaian Orang Kristen Sesat
BACA JUGA:Strategi Perang Kuno dalam Sejarah Dunia, Bikin Kaget Dahulu Ada Bom Ular Berbisa
Inspeksi di ambang pintu sisi selatan mengungkapkan aksara Jawa Kuna yang menguatkan perkiraan masa pendiriannya.
Arsitektur dan Struktur Bangunan
Kompleks Candi Lawang terdiri dari bangunan induk dan lima bangunan perwara yang menyertai di kanan dan kiri, menghadap bangunan utama.
Meskipun bagian tubuh dan atapnya telah hilang, pondasi dan sebagian kaki candi masih dapat ditemui. Bangunan induk berukuran 6,43×6,5 meter dengan sumuran di pusatnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Mesopotamia Tempat Lahirnya Peradaban, Ternyata Begini Jejak Sejarahnya
Motif hias kertas tempel belah ketupat dan ragam hias flora memberikan nilai seni pada candi ini.
Bangunan Perwara yang Membayangkan Keagungan
Tiga bangunan perwara mengelilingi candi induk dari berbagai arah.
Perwara I, yang menghadap timur, menunjukkan keunikan dengan tiga pondasi tangga masuk.
BACA JUGA:Jembatan Kota Intan. Sejarah dan Asal Usul Jembatan Tertua di Indonesia Peninggalan Compeni Belanda
Sementara Perwara II dan Perwara III, meskipun banyak yang hilang, masih menunjukkan keindahan dan keagungan yang melimpah dari arsitektur Jawa kuno.