PAGARALAMPOS.COM – Dalam sejarah arsitektur Nusantara, Kerajaan Majapahit dikenal dengan kekuatan struktur bangunannya yang mengesankan.
Di balik kekokohan ini, terdapat dua elemen kunci: talut dan umpak.
Talut berfungsi sebagai penahan tanah dan mendukung kestabilan struktur, sedangkan umpak adalah batu alas yang menopang tiang utama, memberikan fondasi yang solid dan memastikan kestabilan bangunan.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kedua elemen ini serta pentingnya perannya dalam arsitektur Majapahit.
Teknik Gosok dan Kekuatan Struktur
Teknik gosok adalah metode utama dalam memperkuat struktur bangunan pada masa Majapahit. Dalam teknik ini, serpihan bata yang digosok menjadi bahan perekat yang dicampur dengan sedikit air, kemudian dikeringkan.
Keunggulan teknik ini terletak pada kemampuannya dalam menciptakan struktur yang tahan lama dan kokoh.
Selain talut, terdapat juga struktur talut boulder yang menggunakan batu pegunungan yang disusun dengan campuran tanah liat.
Proses pengeringan yang memakan waktu lama membuat dinding talut boulder menjadi sangat kuat, mampu menahan erosi air dan pergerakan tanah.
Pentingnya Umpak dalam Konstruksi
Teknologi konstruksi Majapahit juga melibatkan penggunaan umpak sebagai fondasi bangunan.
Umpak berfungsi sebagai landasan tiang atau pilar, dan diyakini efektif dalam menahan getaran gempa.
Umpak kuno yang ditemukan dari peninggalan Wilwatikta menunjukkan bahwa bahan utama umpak adalah batu atau susunan bata kuno yang ditempatkan di atas permukaan tanah.
Berbagai bentuk permukaan umpak, seperti cekung, lubang untuk slot, hingga datar, disesuaikan dengan model dan fungsinya pada bangunan.
Umpak tidak hanya melindungi tiang kayu dari kontak langsung dengan tanah tetapi juga berperan dalam membuat bangunan tahan terhadap getaran gempa.