Inflasi Global Meningkat
Kenaikan harga minyak mentah dapat menyebabkan inflasi global meningkat.
Negara-negara besar seperti India dan China, yang merupakan importir minyak besar, serta AS, konsumen minyak terbesar, berpotensi mengalami inflasi impor yang tinggi.
Ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia karena membuat pelonggaran suku bunga global menjauh.
BACA JUGA:Sukses d Ukraina, Kini Drone Kamikaze Iran Shahed-136 Jajal Kemampuan Sistem Hanud Israel
Suku Bunga Tinggi Bisa Bertahan Lama
Kenaikan harga energi dan inflasi yang meningkat dapat menahan bank sentral untuk memangkas suku bunga.
Bank sentral AS, The Federal Reserve, mungkin mempertahankan kebijakan "higher for longer" jika inflasi masih mengancam akibat kenaikan harga energi.
Hal ini akan mempersempit ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Info Terkini Arus Balik Lebaran, Jalur Fungsional Tol Japek II Selatan Ditutup
Dolar AS Semakin Perkasa
Ketidakpastian geopolitik cenderung membuat pelaku pasar memilih investasi pada aset safe haven seperti dolar.
Dolar pun bisa kembali diburu investor, menyebabkan rupiah terus terpuruk.
Capital Outflow
Perang meningkatkan ketidakpastian global, mendorong investor menarik dana dari aset berisiko tinggi dan negara berkembang.