Sukses d Ukraina, Kini Drone Kamikaze Iran Shahed-136 Jajal Kemampuan Sistem Hanud Israel

Senin 15-04-2024,03:22 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Diantara jenis senjata yang digunakan Iran untuk menyerang Israel, maka nama drone kamikaze Shahed-136 menjadi ‘kasta’ terendah.

Maklum komposisi senjata pada serangan Iran pada 13 April 2024 adalah rudal jelajah dan rudal balistik yang harganya jauh lebih mahal. Meski efektivitas serangan Iran belum diketahui persis.

Namun, kehadiran sekitar 170 unit Shahed-136 dalam serangan satu malam ke Israel, seolah membangkitkan kenangan buruk bagi Ukraina, yang lumayan lama sistem petahanan udaraya diobrak abrik oleh drone bermesin propeller ini.

Kehadiran Shahed-136 dalam serangan Iran telah terkonfirmasi lewat rekaman video amatir, yang memperlihatkan Shahed-136 terbang rendah melintas suatu kawasan di Irak untuk menuju Israel.

BACA JUGA:Rusia Pamer MBT T-72 Iron Mess, Dilengkapi Perisai Jumbo Anti Drone Kamikaze

Sementara itu, pihak Israel seperti tak rela bila Iran sukses membuat propanda dengan kawanan drone Shahed-136, yang dibuktikan dengan dirilisya video penembakan beberapa Shahed-136 lewat bidikan dari pesawat tempur.

Melesat relatif pelan di ketinggian rendah, ditambah lagi suara mesinnya yang berisik laksana mesin potong rumput, membuat Shahed-136 secara teori mudah ditembak jatuh. Namun, kenyataan lumayan lama Shahed-136 mampu membuat babak belur militer Ukraina.

Puas dengan kinerja Shahed-136, Rusia kemudian memproduksi secara lisensi dengan nama Geran 2, termasuk membangun fasilitas produksi di Alabuga, Republik Tatarstan, Rusia tengah bersama Iran.

Sebagai informasi, Shahed-136 bukan drone Fist Person View (FPV). Shahed-136 tidak dapat melakukan manuver di udara, semisal untuk menghindari tembakan sistem pertahanan udara lawan.

BACA JUGA:Setelah Hermes 450, Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 900 Israel Dengan Rudal Hanud 358

Drone ini tidak dibekali sensor berupa kamera, praktis kendali Shahed-136 bertumpu pada akses navigasi satelit.

Satu hal lagi, Shahed-136 tidak dapat menerima kendali secara realtime. Bahkan ada kabar, Shahed-136 yang dioperasikan Rusia telah dipasangkan modul sistem navigasi satelit GLONASS, meski dapat memperbaiki akurasi serangan, modul GLONASS rupanya mengurangi bobot hulu ledak yang dibawa.

Lantas faktor apa saja yang membuat Shahed-136 begitu sukses di medan perang Ukraina? Bukti kredibel dari Ukraina adalah jangkauan Shahed-136 yang mencapai 2.500 kilometer dan dapat membawa hulu ledak dengan berat antara 5 hingga 35 kilogram.

Juru bicara Komando Angkatan Udara Ukraina Yurii Ihnat menggambarkan Shahed-136 sebagai target udara kecil yang terbang terutama di ketinggian rendah dan jarang terdeteksi di radar.

BACA JUGA:Tangkal Serangan Drone Kamikaze FPV, MBT T-72 Rusia Dipasangi Turret EW

Kategori :