PAGARALAMPOS.COM - MLRS (Multiple Launch Rocket System) selama ini dikenal sebagai arsenal persenjataan berat di lini artileri medan. Lantaran tergolong heavy weapon, sejauh ini MLRS di kaliber 122 mm belum pernah dicicipi oleh satuan lintas udara.
Padahal satuan (linud) yang mengandalkan penerjunan lewat udara (air droppable) juga membutuhkan bantuan tembakan artileri yang signifikan.
Berangkat dari kondisi di atas, Rusia kini tengah merancang sistem senjata MLRS yang dapat digunakan oleh pasukan linud. Basis MLRS yang diambil untuk proyek ini adalah Tornado-G, yaitu MLRS terbari di kaliber 122 mm.
Dikutip dari tass.com, rencana pengembangan Tornado-G untuk versi linud akan dilakukan oleh Splav Research and Production Association.
BACA JUGA:Perdananya, Rusia Tawarkan Pembentukan Unit Pasukan Lintas Udara Dengan Persenjataan Lengkap
"Dengan modifikasi baru, Tornado-G nantinya dapat dijatuhkan dari udara, untuk itu Tornado-G akan dipasang pada platform baru,” ujar CEO Splav Alexander Smirnov.
Saat ini, Tornado-G telah dioperasikan Angkatan Darat Rusia, yaitu dengan ditempatkan pada platform truk GAZ-66B dan Ural-4320 6×6.
Tornado-G MLRS, baik roket dan peluncur (versi 2B17) sekilas mirip dengan MLRS jenis lama, yakni yang mengambil basis BM-21 Grad.
Foto : Ranpur peluncur roket.-Rusia Rancang MLRS Tornado-G Varian ‘Air Droppable’ Untuk Pasukan Linud-Indomiliter.com
Meski tampilan serupa, namun roket Tornado-G punya beberapa keunggulan, diantaranya roket yang punya jangkauan lebih jauh dan hulu ledak yang lebih kuat. Sistem Tornado-G sudah dilengkapi automatic positioning, navigation, aiming and laying systems.
BACA JUGA:Perang Versus Ukraina, Rusia Terjunkan MBT Tanpa Awak, Persenjataannya Seperti Ini
Roket Tornado-G 9M538 HE Frag [high explosive, fragmentation] punya panjang keseluruhan 2,64 meter. Sebagai perbandingan, roket sebelumnya 9M521 HE Frag punya panjang 2,84 meter. Segmen hulu ledak pada Tornado-G mengambil bagian 1 meter.
Bobot hulu ledak roket Tornado-G HE mencapai 34,5 kg, sementara roket sebelumnya hulu ledaknya hanya 21 kg. Meski begitu, bobot kedua roket tetap sama, yaitu 70 kg.
Roket Tornado-G mengadopsi hulu ledak cluste dengan self-guided multi-purpose submunitions. Roket ini dapat menjangkau sasaran hingga 30 km guna menghantam basis perkubuan infanteri lawan.
Beberapa sumber yang belum dapat dikonfirmasikan kebenarnnya bahkan menyebut roket MLRS generasi terbaru ini ada yang telah dibuat untuk mencapai jarak 90-100 km. (*)