PAGARALAMPOS.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulhas, dalam sebuah konferensi pers baru-baru ini, menegaskan bahwa Indonesia tidak menghambat impor perangkat elektronik seperti AC, laptop, dan barang konsumsi (CS) lainnya.
Mendag Zulhas menyoroti pentingnya kerja sama internasional dan pembukaan pasar untuk memastikan ketersediaan barang-barang berkualitas bagi konsumen Indonesia. Di tengah-tengah isu proteksionisme yang sedang marak di beberapa negara, Mendag Zulhas menekankan bahwa Indonesia berkomitmen untuk tetap membuka pintu bagi impor barang-barang konsumsi.
Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang-barang berkualitas dengan harga yang kompetitif.
BACA JUGA:Kemacetan Membludak! Pemudik Terjebak Macet Hingga 4 Kilometer di Sumatera Utara
"Kita memahami bahwa konsumen Indonesia menginginkan akses ke produk-produk terbaik dari seluruh dunia. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk tidak menghambat impor AC, laptop, dan barang konsumsi lainnya," ujar Mendag Zulhas. Lebih lanjut, Mendag Zulhas menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah bukanlah untuk mengisolasi diri atau menutup diri dari pasar internasional.
Sebaliknya, pemerintah sedang berupaya untuk memperkuat kerja sama dagang dengan negara-negara lain guna meningkatkan kualitas dan diversifikasi barang yang tersedia di Indonesia. "Saya ingin menekankan bahwa Indonesia adalah bagian dari ekosistem global. Kami berupaya untuk menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara mitra dagang kami untuk memastikan ketersediaan barang-barang berkualitas di pasar domestik," tambahnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Petra Begitu Unik, Koto Batu Kuno Berusia 2000 Tahun, Dinobatkan 7 Keajaibam Dunia
Namun, Mendag Zulhas juga menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi dalam mengimpor barang ke Indonesia.
Menurutnya, pemerintah akan terus memperketat kontrol impor untuk memastikan bahwa barang yang masuk ke Indonesia memenuhi standar kualitas dan keamanan yang telah ditetapkan. "Kami tidak ingin impor menjadi pintu masuk bagi barang-barang yang tidak memenuhi standar. Oleh karena itu, kami akan terus meningkatkan pengawasan dan regulasi terhadap impor barang," kata Mendag Zulhas. Terkait dengan isu tarif dan bea masuk, Mendag Zulhas menjelaskan bahwa pemerintah sedang melakukan evaluasi terhadap struktur tarif impor untuk memastikan bahwa kebijakan ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan kompetitivitas industri dalam negeri.
BACA JUGA:Kongkalikong Internasional, WNA Rusia dan Hacker Meksiko Bobol ATM di Palembang
Ia menekankan bahwa kebijakan tarif haruslah adil dan seimbang, menguntungkan baik produsen lokal maupun konsumen. "Kami sedang mengkaji ulang struktur tarif impor untuk memastikan bahwa kebijakan ini tidak hanya melindungi industri domestik tetapi juga memberikan keuntungan bagi konsumen," ujar Mendag Zulhas. Dalam konteks pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, Mendag Zulhas juga menekankan pentingnya keberlanjutan rantai pasokan dan distribusi barang.
Menurutnya, pemerintah terus bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan kelancaran impor barang esensial seperti AC dan laptop serta menjaga stabilitas harga di pasar domestik.
BACA JUGA:Baru Tau, Ternyata Wilayah Ini Asal Usulnya Peradaban Maya Kuno
"Kami menyadari bahwa pandemi telah mempengaruhi rantai pasokan global. Oleh karena itu, kami terus bekerja keras untuk memastikan kelancaran impor dan distribusi barang esensial," tambah Mendag Zulhas. Sebagai penutup, Mendag Zulhas mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam membangun ekonomi Indonesia yang tangguh dan inklusif.
Menurutnya, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, industri, dan masyarakat, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi global dan memastikan kesejahteraan bagi semua rakyatnya. "Kami mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun ekonomi Indonesia yang kuat dan inklusif. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat memastikan kesejahteraan bagi semua rakyat Indonesia," tutup Mendag Zulhas. *