PAGARALAMPOS.COM - Setiap tahun, tradisi mudik menjelang hari raya Idul Fitri selalu menjadi sorotan.
Ribuan orang memilih untuk kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Namun, tahun ini, media asing kembali menyoroti fenomena macet mudik yang terjadi di pelabuhan Merak. Pelabuhan Merak, yang menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan yang hendak menuju ke Pulau Jawa, kembali menjadi pusat perhatian.
Macet yang panjang dan kendaraan yang berdesakan telah menjadi pemandangan yang biasa di pelabuhan ini menjelang hari raya. Salah satu media asing yang menyoroti fenomena ini adalah BBC.
Dalam laporannya, BBC menekankan betapa besarnya tantangan logistik yang dihadapi oleh pihak berwenang dalam mengatur arus mudik yang begitu besar.
BBC juga menyoroti bagaimana kondisi ini mempengaruhi kualitas hidup para pemudik yang harus menghabiskan waktu berjam-jam di tengah kemacetan.
BACA JUGA:Mengudara Tinggi, FIFA Mengakui Lonjakan Pesat Sepakbola Indonesia
Selain BBC, media asing lainnya seperti CNN dan Al Jazeera juga turut memberitakan fenomena macet mudik di Merak.
Mereka memberikan sorotan terhadap dampak ekonomi dan sosial dari kemacetan ini.
Misalnya, dampak ekonomi bagi pedagang lokal yang mengandalkan penjualan di pelabuhan, serta dampak sosial bagi keluarga yang harus terpisah karena keterlambatan kedatangan pemudik. Kondisi macet yang terjadi di pelabuhan Merak ini bukan hanya masalah tahunan yang biasa terjadi menjelang Idul Fitri.
BACA JUGA:Kapolri: Lebaran Momen Perkuat Kebersamaan Membangun Bangsa
Namun, ini juga menjadi cerminan dari sejumlah masalah struktural yang masih dihadapi oleh sistem transportasi di Indonesia.
Infrastruktur yang belum memadai, kurangnya alternatif transportasi publik yang efisien, serta kurangnya pengaturan lalu lintas yang baik menjadi beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kemacetan ini. Menanggapi sorotan media asing ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan telah memberikan tanggapan.
Mereka menyatakan komitmennya untuk terus meningkatkan infrastruktur dan pelayanan transportasi guna mengatasi masalah kemacetan mudik di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Merak.