PAGARALAMPOS.COM - Boeing Defense lewat akun Twitter-nya pada 8 April 2024, mengumumkan suksesnya penerbangan perdana helikopter angkut berat Chinook CH-47F Block II Chinook di Philadelphia.
Meskipun CH-47 Chinook telah ditingkatkan secara berkala agar lebih memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata, namun modernisasi terakhir pada CH-47F Block II.
Disebut telah memberikan update fitur terbaru yang dapat memberikan lebih banyak kemudahan dalam operasional tempur dan non tempur.
Boeing telah memperkenalkan CH-47F Block II Chinook, kontrak pertama yang diselesaikan pada Desember 2023 untuk enam unit helikopter angkut berat yang mampu menempuh jarak 712 km, dibandingkan dengan 720 km pendahulunya yang dilengkapi dengan tangki bahan bakar tambahan.
CH-47F Block II mampu lepas landas dengan muatan lebih dari satu setengah ton lebih banyak dibandingkan pendahulunya (28,000 lbs vs. 25,000 lbs).
CH-47F Block II juga tercatat memiliki kecepatan jelajah lebih tinggi dari pendahulunya, sehingga dapat mengurangi waktu pengangkutan. CH-47 Chinook adalah helikopter angkut berat pilihan AS. Angkatan Darat dan 20 operator internasional. Ini adalah helikopter rotor tandem multi-misi yang canggih.
Terbukti dalam transportasi kargo dan pasukan, pencarian dan penyelamatan, evakuasi korban, operasi khusus, bantuan kemanusiaan dan bencana, dan banyak lagi.
Desain rotor tandem memberikan peningkatan stabilitas dan kontrol, kelincahan maksimum, kemudahan bongkar muat, dan kinerja unggul dalam angin.
BACA JUGA:Boeing Luncurkan F-15EX Ketiga, Dalam Konfigurasi Operasional Akhir
Chinook dapat beroperasi di tempat yang tidak dapat dioperasikan oleh orang lain. Akses ramp belakang di medan apa pun tidak dibatasi oleh jarak bebas rotor ekor, sehingga tandem dapat beroperasi pada posisi pegunungan yang tidak siap dan melakukan kemampuan pendaratan puncak yang unik.
Desainnya juga memungkinkan Chinook terbang hingga ketinggian 20.000 kaki, lebih tinggi dibandingkan helikopter lain di kelasnya.
Pesawat ini berisi sistem manajemen kokpit digital yang sepenuhnya terintegrasi, seperti Common Avionics Architecture System (CAAS) yang dipasangkan dengan Digital Automatic Flight Control System (DAFCS).
Serta kemampuan penanganan kargo canggih yang melengkapi kinerja misi pesawat dan meningkatkan kesadaran situasional.
BACA JUGA:Polri Beli Pesawat Terbang Boeing 737 800NG, Karo Penmas Bilang Begini Keperluanya!