Perancis Enggan Jual Dassault Rafale ke Serbia, Gegara Masalah Kosovo

Selasa 09-04-2024,03:21 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Tidak semua negara yang punya duit dan berkawan dengan Perancis mendapat lampu hijau untuk bisa membeli jet tempur Rafale. Kadang karena sandungan masalah politik, negeri penjual alutsista bisa ‘ogah-ogahan’ alias menolak halus untuk menjual alutsista primadona.

Hal ini belakangan dialami oleh Serbia yang punya niat untuk membeli 12 unit Dassault Rafale dalam kondisi baru.

Seperti dikutip Bulgarianmilitary.com, pada bulan April 2022, tersiar kabar tentang rencana Serbia untuk mengakuisisi jet tempur Rafale untuk menggantikan MiG-29 yang berasal dari Rusia.

Spekulasi menyebut Serbia ingin mendapatkan 12 unit atau satu skadron Rafale dalam kondisi baru. Sebagai catatan, ini bukanlah kolaborasi pertahanan pertama Serbia dengan Perancis.

BACA JUGA:Demi Ukraina, Perancis Rela Dongkrak Enam Kali Lipat Produksi CAESAR 6×6

Kedua negara sebelumnya telah menjalin hubungan yang bermanfaat dan memposisikan Perancis sebagai alternatif dari hubungan Serbia dengan Federasi Rusia.

Pada bulan Oktober 2021, Kementerian Pertahanan Serbia membuat kesepakatan dengan Airbus untuk mengirimkan dua pesawat angkut sedang C295, menggantikan Antonov An-26.

Menariknya, keputusan ini diambil ketika Rusia gagal menepati janjinya untuk memasok pesawat angkut tambahan ke Serbia.

Pada Februari 2023, Serbia menegaskan kembali komitmennya untuk membeli jet Rafale Perancis. Pengumuman ini disampaikan secara resmi oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada pameran pertahanan IDEX 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

BACA JUGA:Pengganti Walrus Class, Belanda Resmi Pilih Desain Kapal Selam Black Sword, Pabrikan Naval Group Perancis

Sempat ada dugaan bahwa total biaya pembelian jet Rafale dari Perancis berpotensi merugikan Serbia sebesar 3 miliar euro.

Angka ini bahkan tampak lebih besar mengingat ‘tugas utama’ Beograd sebelumnya, yaitu meningkatkan anggaran pertahanan menjadi hanya 2,2 miliar dolar untuk memenuhi kebutuhan dasar pertahanannya.

Namun, Serbia berada dalam situasi sulit. Negara di Balkan ini sangat membutuhkan pesawat operasional untuk menggantikan MiG-29 yang sudah tua. Setelah Februari 2022 (invasi Rusia ke Ukraina), pengadaan komponen untuk MiG-29 menjadi semakin sulit.

Setahun kemudian, menjelang akhir Maret 2024, Presiden Serbia Vucic mengisyaratkan niatnya untuk membeli jet tempur Rafale saat melakukan inspeksi di pangkalan udara. Ia menyatakan dengan cukup jelas bahwa jika jet Rafale tidak tersedia, dia siap mencari opsi lain.

BACA JUGA:Gantikan Mesin Turbojet Buatan Perancis, Rudal Jelajah Sukses Meluncur Dengan Mesin Produksi Dalam Negeri

Kategori :