PAGARALAMPOS.COM - Ada kabar dari negeri tetangga di ujung timur Indonesia, yakni Papua Nugini (Papua New Guinea), yang mana Amerika Serikat akan memperluas pangkalan militernya terkait dengan upaya Washington guna menekan pengaruh Cina di kawasan Oseania.
Seperti dikutip US Naval Institute (USNI) news, Amerika Serikat kini sedang merenovasi Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Los Negros di Papua Nugini.
Angkatan Laut AS sedang mempertimbangkan tiga proyek untuk Lombrum, yakni Pusat Pelatihan Maritim Regional seluas 7.556 kaki persegi; Tim Perahu kecil dan Fasilitas Boson seluas 7.351 kaki persegi.
Dan merombak dermaga kapal kecil sepanjang 118 kaki yang rusak. Perkiraan harga gabungan untuk proyek-proyek ini berkisar antara US$11 juta hingga US$25 juta.
BACA JUGA:Setelah Hermes 450, Hizbullah Tembak Jatuh Drone Hermes 900 Israel Dengan Rudal Hanud 358
“Proyek-proyek ini akan mendukung PNGDF (Pasukan Pertahanan Papua Nugini), operasi keamanan maritim, personel militer AS yang berpartisipasi dalam latihan bersama, dan Rencana Kampanye United States Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) dengan berbagai fasilitas penting yang terletak di Pangkalan Angkatan Laut Lombrum.”
AS mengumumkan rencana untuk membangun kembali pangkalan angkatan laut Lombrum pada tahun 2018, ketika mantan Wakil Presiden Mike Pence, mengumumkan bahwa AS akan bermitra dengan Australia dan Papua Nugini dalam inisiatif tersebut.
Foto : Pangkalan militer amerika.-Redam Pengaruh Cina Di Oseania, AS Perluas Fasilitas Pangkalan Angkatan Laut Di Papua Nugini-Indomiliter.com
Pemerintahan Trump melihat langkah ini sebagai respons terhadap proyek infrastruktur Cina. Namun, AS tidak mengalokasikan dana apa pun untuk upaya pembangunan kembali.
BACA JUGA:Inilah Profil Tower 22, Benteng Militer AS Di Gurun Pasir Yordania, Dahulunya Basis ISIS
Saat ini, pangkalan angkatan laut Lombrum adalah salah satu dari enam fasilitas di Papua Nugini yang dapat diakses tanpa hambatan oleh personel AS.
Berdasarkan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang ditandatangani antara Washington dan Port Moresby pada tahun 2023.
Berdasarkan pakta pertahanan, AS diizinkan menggunakan tiga bandara, dua pelabuhan, dan satu pangkalan angkatan laut untuk pelatihan.
Juga transit dan peralatan pra-posisi, perbekalan, dan material. Namun perjanjian tersebut tidak mengizinkan AS untuk menempatkan pasukan di Papua Nugini secara permanen.
BACA JUGA:Basis Militer AS Diserang Milisi Pro Iran, Truk Tangki BBM Sebagai Pelincur Roket MLRS