PAGARALAMPOS.COM - Kraton Ngayogyakarta memiliki dua benteng yang mengelilingi.
Baluwarti yang merupakan benteng luar kraton dan beteng Cepuri yang merupakan benteng dalam yang langsung melingkupi kompleks inti kraton Jogja.
Keberadaan benteng Kraton Jogja yang sampai saat ini masih utuh terutama baluwarti yang bisa disaksikan banyak masyarakat dari luar benteng.
Berdasarkan lama resmi Kratonjogja.id, Baluwarti memiliki kesamaan bunyi dengan kata baluarte dari Bahasa Portugis bermaknai benteng.
BACA JUGA:Perjalanan Sejarah, Jejak Kerajaan di Tengah Kehidupan 5 Suku Sulawesi Utara
BACA JUGA:Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah 600 Tahun di Bawah Galian Hotel Mewah
Benteng Keraton Jogja merupakan bangunan perlindungan utama dari serangan musuh.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755.
Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati.
Bentuknya menyerupai persegi empat, dengan porsi luas lebih besar bagian timur.
BACA JUGA:Gali Hotel! Arkeolog Berhasil Temukan Kastil Bersejarah di Bawah Hotel!
BACA JUGA:Keragaman Suku Bangsa Arab, Simak Sejarah dan Kisah Pertemuan dengan Rasulullah SAW
Benteng keraton dari timur ke barat memiliki panjang 1200 meter, sedang arah utara ke selatan 940 meter.
1. Kata benteng yang merupakan serapan kata Bahasa Portugis
Pernah penasaran gak, kenapa benteng disebut 'benteng'? Menurut laman Kraton Jogja, benteng dalam keraton awalnya disebut dengan baluwarti.
Baluwarti adalah serapan kata dalam bahasa Portugis, yakni baluarte yang artinya benteng.