Selain menyoroti kehidupan Yasmin, film ini juga memperlihatkan sisi lain.
Film ini bercerita mengenai seorang ayah yang kembali setelah sekian lama meninggalkan keluarganya.
Saat kedatangannya kembali ke rumah, justru ia membawa luka, terutama bagi putrinya.
Selain itu, ia juga mengungkap rahasia keluarganya yang sudah tersimpan sangat lama.
Tak mudah bagi Yasmin untuk menerima kembali Hardiman, ayahnya.
Mau tidak mau, ia pun berusaha membuka hati dan belajar menerima ayahnya. Apalagi, saat ini ayahnya telah mengidap demensia.
Jika bukan karena penyakit yang diderita sang ayah, Yasmin enggan menerima Hardiman.
BACA JUGA:Pertamina Memastikan Pasokan LPG Subsidi Aman di Pagaralam Menjelang Idul Fitri
Selain itu, Darto juga berusaha membujuk Yasmin supaya memaafkan ayahnya.
Seiring berjalannya waktu, Hardiman bisa mengingat siapa Yasmin dan Switce.
Namun, konflik lain muncul ketika Yasmin harus kembali merasakan sedihnya kehilangan sosok ayah.
Secara mengejutkan, Darto meninggal. Setelah kepergian Darto, Yasmin menemukan beberapa barang miliknya.
Suatu hari, Yasmin menemukan foto ketika ia masih anak-anak.
Di balik foto yang Yasmin temukan, terdapat sebuah tulisan “Cinta Tidak Harus Memiliki”.