Yang kemudian mengarah ke keputusan yang tidak bijaksana dan berujung pada nasib yang tragis.
Kedua, legenda ini mengajarkan pentingnya menerima diri sendiri apa adanya.
Meskipun sang putri menganggap dirinya cacat setelah kejadian tersebut, seharusnya kecantikan fisik bukanlah satu-satunya hal yang menentukan nilai seseorang.
BACA JUGA:Tara Emas, Misteri dan Sejarah Artefak Berharga Yang Berhasil Ditemukan
Kecantikan batin, kebaikan, dan kebijaksanaan juga harus dihargai.
Terakhir, cerita ini menegaskan bahwa setiap tindakan dan kata-kata kita memiliki konsekuensi.
Sikap putri yang mengutuk dirinya sendiri tidak hanya berdampak padanya sendiri, tetapi juga kepada orang-orang di sekitarnya.
Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama saat emosi sedang tidak stabil.
BACA JUGA:Mengintip Misteri Cepuri, Kisah Pertemuan Legendaris di Pantai Parangkusumo
Dengan demikian, legenda Putri Ular dari Simalungun bukan hanya sekadar cerita hiburan belaka.
Tetapi juga merupakan pengingat akan pentingnya menjaga hati dan perilaku kita dalam menghadapi cobaan dan kekecewaan dalam hidup.*
Source: www.ihwal.id - Cerita Rakyat Legenda Putri Ular dari Simalungun, Gagal Jadi Permaisuri dan Bernasib Malang