PAGARALAMPOS.COM - Sekarang ini sedang tren liburan virtual karena pandemi. Semua tempat bahkan bisa kamu akses dengan mudah, kecuali Pulau Mururoa.
Pulau Mururoa berada di Pasifik Selatan dan masuk dalam pulau Polinesia Prancis. Dilansir dari berbagai sumber, Mururoa merupakan sebuah atol atau terumbu karang yang muncul ke permukaan lautan.
Kalau dilihat dari Google, pulau ini akan tampak setengah blur. Sementara sisi yang terlihat hanya berupa citra satelit. Tak ada yang tahu persis masa lalu pulau ini.
Namun usut punya usut, pulau atol ini disebut-sebut sebagai Pulau Nuklir. Katanya selama tiga dekade ini, Mururoa menjadi pusat uji coba tenaga nuklir oleh pemerintah Prancis.
BACA JUGA:Dekat Dengan Pulau Jawa, Cristmas Island Wilayah Australia yang Dihuni Mayoritas Muslim
Atol yang merupakan bagian dari Archipelago Tuamotu ini pertama kali menjadi lokasi uji coba nuklir pada tahun 1966.
Beberapa bom yang menjadi uji coba bahkan memiliki kekuatan hingga 200 kali lebih dahsyat dari bom yang dijatuhkan Amerika Serikat di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II.
Foto : Pulau Mururoa.-Entah Apa Masa Lalu Pulau Ini, Pulau yang Disembunyikan oleh Google-Google.com
Setidaknya Prancis melakukan 181 uji coba nuklir di pulau tersebut. Karena digunakan sebagai lokasi uji coba nuklir, daerah sekitarnya pun terkontaminasi radiasi tinggi. Studi dari Greenpeace menunjukkan air di perairan Peru dan Selandia Baru ikut terkontaminasi dengan level radiasi 12 millirem.
BACA JUGA:Memahami Keunikan Danau Kakaban, Misteri Evolusi di Kepulauan Derawan
Bahkan, penduduk di Tahiti yang juga berada di Polinesia Prancis juga mengeluhkan bahwa mereka terkena dampak dari radiasi yang dihasilkan dari uji coba tersebut.
Uji coba nuklir ini baru berhenti pada tahun 1996, setelah presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac, menutup fasilitas uji coba tersebut.
Hingga saat ini, Mururoa masih menjadi area yang tidak boleh dimasuki dan terus dijaga oleh militer Prancis, yang mungkin saja menjadi alasan mengapa penampakan atol ini di-blur.
BACA JUGA:Tenggelamnya Situs Pulau Ampat, Jejak Peradaban Besi di Dasar Danau Matano
Sebuah laporan pada 2012 menunjukkan bahwa hanya ada 11 sensor dari 20 sistem monitoring yang terpasang di pulau itu benar-benar bekerja.