Bofors 57mm MK.1 – Andalan KCR TNI AL Era-80an

Senin 01-04-2024,02:21 WIB
Reporter : Gusti
Editor : Bodok

PAGARALAMPOS.COM - Beberapa waktu lalu, kami telah mengulas profil Bofors 57mm MK.2, yakni sosok meriam reaksi cepat dengan desain kubah streamline yang menjadi andalan pada FPB (fast patrol boat)-57 TNI AL.

Bofors 57mm MK.2 memang jauh lebih populer di mata kita, karena meriam ini terbilang banyak diaplikasikan pada kapal cepat TNI AL. Tapi sebelum era MK.2, sejatinya armada TNI AL juga sudah menggunakan versi perdananya, yakni Bofors 57mm MK.1.

Tepatnya Bofors 57mm MK.1 sudah diadopsi TNI AL pada awal tahun 1980-an, dimana meriam buatan Swedia ini menjadi senjata andalan pada KCR (kapal cepat rudal) kelas Dagger buatan Korea Selatan.

Ada 4 KCR yang menggunakan Bofors 57mm MK.1, yakni KRI Rencong (621), KRI Mandau (622), KRI Badik (623), dan KRI Keris (624). Tidak sebatas digunakan pada kelas kapal patroli.

BACA JUGA:Kapal Perang Armada Pasifik Rusia Memasuki Kawasan Laut Merah, Berpotensi Gesekan Dengan Armada AS Dan NATO

Nyatanya TNI AL juga mempercayakan meriam ini untuk dipasangkan pada frigat latih KRI Ki Hajar Dewantara (364)buatan Yusoslavia yang datang di tahun 1981.

Bofors 57mm MK.2 dirancang dengan kubah (cupola) bentuk konvesional, resminya meriam ini mulai di desain pada tahun 1964, dan mulai resmi beroperasi pada tahun 1966 pada kapal cepat kelas Spica.


Foto : Meriam Bofor KCR TNi AL.-Bofors 57mm MK.1 – Andalan KCR TNI AL Era-80an-Indomiliter.com

Basis meriam ini mengambil platform Bofors 57mm (2.2 inchi) L60. Soal kemampuan tembakan, Bofors 57mm MK.1 secara teori dapat memuntahkan 200 peluru per menit.

Untuk kesiapan tempurnya, di dalam kubah terdapat 40 magasin yang siap ditembakkan, dan 128 magasin cadangan.

BACA JUGA:Turki Pamer Levent, Sistem Hanud Kapal Perang Berbasis Rudal MANPADS Sungur

Untuk urusan jangkauan tembak, Bofors MK.1 serupa dengan Bofors MK.2, dimana jarak tembak maksimumnya adalah 17.000 meter, sedangkan untuk jarak tembak efektif adalah 8.500 meter dengan amunisi HE (high expolosive).

Selain desain kubah dan kecepatan tembak yang berbeda, sistem pendingan laras pada Bofors 57mm MK.1 dan MK.2 pun berbeda. Pada versi MK.2 yang lebih modern, sistem pendingin cukup dengan udara.

Sedangkan pada Bofors 57mm MK.1 masih menggunakan air (water cooling system). Ciri khas lain, pada sisi kubah MK.1 juga telah dipasangi rak peluncur chaff untuk perlindungan dari serangan rudal.

Performa larasnya mempunya sudut eleveasi mulai dari -10 sampai 78 derajat, dengan kecepatan gerak 40 derajat per detik. Untuk mendapatkan jangkauan tembak maksimum, laras harus dalam posisi 45 derajat.

Kategori :